Selat Makassar Summit: Digagas saat Walikota, Nanti Terwujud setelah Jadi Gubernur

photo author
- Selasa, 5 Maret 2024 | 08:08 WIB
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura saat membuka kegiatan Selat Makassar Summit di Hotel Santika Palu, Senin (4/3/2024). (Foto: Biro Adpim).
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura saat membuka kegiatan Selat Makassar Summit di Hotel Santika Palu, Senin (4/3/2024). (Foto: Biro Adpim).

METRO SULTENG - Ide visioner Gubernur Provinsi Sulteng H. Rusdy Mastura untuk membentuk forum kerjasama pengelolaan potensi Selat Makassar, muncul pertama kali di tahun 2009.

Tapi sayangnya, ide yang diajukan ke Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) baru terwujud sekarang atau setelah terkubur selama 15 tahun lamanya.

“Ide ini sebenarnya (muncul) waktu saya masih Walikota Palu,” ujar gubernur pada acara Rakor Road to Selat Makassar Summit 2024 di Hotel Santika Palu, Senin (4/3/2024).

Baca Juga: Tiba di Bandara Pagi Tadi, Mendagri dan Mensos Kunker ke Sulteng

Diketahui, sebelum jadi Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura merupakan mantan Walikota Palu dua periode. Yaitu periode 2005-2010 dan 2010-2015.

Sejak dahulu kata Gubernur yang karib disapa Cudy itu, selat Makassar adalah jalur perdagangan strategis untuk membawa hasil-hasil pertanian dari Pulau Sulawesi yang akan dijual ke Pulau Kalimantan.

Sedangkan Kalimantan mengirim balik batu baranya untuk memasok kebutuhan pembangkit listrik di Pulau Sulawesi.

“Kenapa tidak kita kembangkan kerjasama Sulawesi-Kalimantan,” dorongnya ke peserta dengan melihat hubungan simbiosis antar kedua pulau.

Peserta Selat Makassar Summit yang dibuka Gubernur Sulteng di Palu, Senin 4 Maret 2024. (Foto: Biro Adpim).
Peserta Selat Makassar Summit yang dibuka Gubernur Sulteng di Palu, Senin 4 Maret 2024. (Foto: Biro Adpim).
Dengan pemindahan ibukota negara ke Provinsi Kalimantan Timur, maka Cudy lagi-lagi menegaskan pentingnya pembangunan wilayah penyangga IKN yang tidak boleh diabaikan Pusat.

Karena itu, Peraturan Presiden (Perpres) tentang pembangunan kawasan penyangga IKN sangat mendesak untuk diwujudkan.

“Jangan hanya IKN (dibangun) tapi wilayah penyangga juga harus dipikirkan. Karena 5 sampai 10 tahun lagi Kalimantan akan banyak membutuhkan logistik,” tandasnya agar hal ini diperjuangkan bersama-sama lewat Selat Makassar Summit.

Baca Juga: Partai Nasdem Morowali Laporkan Dugaan Penggelembungan Suara Partai Gerindra Ke Bawaslu, Oknum PPK Disinyalir Ikut Terlibat

Sementara Ketua Panitia Road to Selat Makassar Summit Farid R. Yotolembah berharap pemerintah-pemerintah provinsi dan kabupaten kota se-kawasan Selat Makassar, dapat menyepakati forum pemerintahan bersama untuk mengerjasamakan berbagai potensi Selat Makassar, demi terwujudnya kesejahteraan bersama.

“Bekerjasama itu jauh lebih indah daripada berkompetisi. Dan seribu kawan itu masih terlalu sedikit daripada memiliki satu lawan,” harapnya untuk kerjasama yang lebih luas dengan Selat Makassar Summit sebagai pemantik.

Kegiatan ini dihadiri pejabat terkait dan Pemerintah Provinsi Sulteng selaku tuan rumah. Juga hadir Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Sumber: Biro Administrasi Pimpinan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X