METRO SULTENG - Kabar tak sedap datang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng. Kurang lebih 700 ASN (aparat sipil negara) di lingkungan sekretariatan kantor Gubernuran Provinsi Sulawesi Tengah, belum menerima gaji yang menjadi hak mereka.
Sempat beredar informasi bahwa kas (keuangan) sekretariat kantor gubernur lagi kosong. Namun, informasi itu buru-buru diklarifikasi.
Baca Juga: Saat Reses di Palu, Senator ART Nyatakan Sistem Berdemokrasi di Indonesia saat ini Kurang Sehat
Belum dibayarkannya gaji ratusan ASN karena akibat gangguan sistem. Tidak benar kas lagi kosong.
Disebutkan bahwa, para ASN yang belum menerima gaji terhitung sejak Januari 2024, atau sudah dua bulan terakhir.
Bahkan hingga 5 Februari hari ini, kabar gaji bulanan para birokrat belum ada tanda-tanda akan segera dibayarkan.
Informasi yang diperoleh media ini, 700 ASN yang belum menerima gaji, tersebar mulai dari ASN di ruang gubernur, wakil gubernur, sekretaris daerah, para asisten Sekda, staf ahli, kepala-kepala biro, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf.
Bahkan, tenaga honorer yang bekerja di sekretariatan kantor gubernuran, juga belum menerima honor per triwulan.
Baca Juga: Closing Statement Lengkap Capres Prabowo Subianto Saat Debat Kelima Pilpres 2024
Menurut berbagai sumber di lingkungan sekretariat gubernur, kelambatan akibat sistem yang ditangani Biro Umum Pemprov Sulteng
Namun anehnya, ASN yang bekerja di OPD (dinas/badan) di lingkup Pemprov Sulteng, telah menerima gaji bulan Januari dan Februari 2024.
‘’Berarti ada masalah di Biro Umum. Kenapa OPD lain sudah terima, tapi disini (biro umum) tidak bisa? Pejabatnya tidak cakap. Gubernur mesti ganti saja pejabat lelet begitu,’’ kesal salah satu pejabat.
Dr Suwandi, yang menjabat Kepala Biro Umum Setdaprov yang coba dua kali dikonfirmasi wartawan di ruangannya, belum dapat ditemui.
‘’Bapak tidak ada. Sedang di ruangan pimpinan,’’ ujar salah satu stafnya. ***