METRO SULTENG- Terungkap sebuah komentar di sosial media platform Whatsapp, komentar itu bikin geleng-geleng kepala soalnya, isi narasinya menyinggung ada kaitannya dengan proyek pembangunan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang saat ini menjadi polemik oleh sejumlah pihak di Morowali.
Dengan nama tag @Yusrin L. Banna dalam sebuah group WhatsApp FDI di Morowali, dirinya melepas cuitan yang bikin pembaca berperang dengan logika.
Name tag @Yusrin L.Banna dengan ekor nomer handphone (HP) 8569 mengomentari pemberitaan proyek MDA yang judulnya "Mantan Bupati Taslim Ungkap Persoalannya Sebenarnya Soal Proyek MDA Tidak Ada Istilah Hibah Penyusunan Anggaran Yang Salah".
Dia menberikan komentar seolah-olah menberikan sinyal bahwa ada kepentingan politik dalam pengerjaan proyek MDA. Menurutnya, proyek-proyek tersebut dikendalikan oleh Bupati, Kepala Dinas( KADIS) dan Kepala Bidang.
Baca Juga: Bangunan MDA di Morowali Terancam Tak Terpakai, Bagian Kesra Bingung Siapa Yang Akan Kelola
Bahkan tidak tanggung-tanggung, dalam WAG FDI, Yusrin secara terang-terangan menyampaikan bahwa ada satu perusahaan yang bahkan mengerjakan tiga titik pembangunan MDA.
Berikut isi komentar name tag @Yusrin L.Banna dalam WAG FDI yang dilansir Metrosulteng.
"MDA memang aroma kepentingan politisnya sangat besar.sebab yang akan mengerjakan adalah orang dibawah kendali (ketiak) pejabat, baik Bupati maupun kadis atau kabid. jika tidak salah,satu nama/perusahaan mengerjakan sampai tiga bahkan lebih bangunan MDA,"tulisnya berkomentar.kutip minggu (4/2/24).
Perlu diketahui, anggaran proyek MDA mencapai puluhan milyar TA anggaran 2023. Awalnya,DPA anggaran MDA merupakan hibah uang namun dirubah pada anggaran perubahan menjadi belanja aset.
PPTK proyek H Husban mengaku alasan dirubahnya nomenklatur proyek tersebut dikarenakan tidak ada yayasan yang dapat menaunginya, sehingga pada anggaran perubahan nomenklaturnya dirubah lalu dipihak ketigakan dengan penunjukan lansung.***