METRO SULTENG-Rumah Sakit Umum Mokopido Tolitoli terus berupaya meningkatkan pelayanan medis kesehatan secara maksimal di lingkup kerjanya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pengelola rumah sakit tersebut, berupa melakukan penambahan sarana infrastruktur gedung baru sekaligus menambah prasarana lain yang diperlukan untuk keperluan medis, dalam hal pellayanan pasien penyakit stroke.
Baca Juga: FPM Akan Demo Pj Bupati Morowali Minta Mundur Dari Jabatannya Buntut Nonjobkan 3 Kepala OPD Senior
Ditemui diruang kerjanya, Senin 16 Oktober 2023, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana ( Sarpras) Rumah Sakit Mokopido Haris ST sekaligus merangkap PPTK pada dua proyek yang ditanganinya secara keseluruhan senilai Rp1.401.250.000 itu mengatakan, dari besaran nilai anggaran proyek itu di bagi dalam dua kegiatan yaitu pembangunan gedung CT Scan dengan menghabiskan dana DAK sebesar Rp691.750.000 yang di kerja oleh perusahaan CV.Metro Karya Tolis dan pembangunan gedung Catch Lab sebesar Rp709.500.000 dikerja oleh CV. Nuansa Konstruksi Tahun Anggaran 2023.
Dikatakan, pembangunan kedua gedung tersebut di lokasi berbeda namun masih dalam area rumah sakit.
"Untuk Gedung baru CT Scan di bangun berdekatan dengan gedung IGD, sementara gedung baru Catch Lab di bangun tepat bersebelahan ruang IC,".urainya.
Baca Juga: Venezuela vs Chile Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bertanding 17 Oktober, Prediksi Skor dan Peluang Menang
Dijelaskan dua gedung baru yang dibangun disana diberikan penambahan batas waktu masa kontrak kerja terhadap kedua kontraktor pelaksana proyek, hal itu lantaran ada sedikit kendala lantaran kala itu pihaknya masih menunggu tim visitasi dari RS.Wahidin Sudirohusodo sebagai rumah sakit pengampu di Indonesia wilayah Timur.
Sehingga pekerjaan di hentikan sementara waktu selama sebulan sembari menunggu petunjuk hasil dari tim visitasi dan sebagai kompensasinya dilakukan perpanjangan masa kontrak kerja kepada kedua kontraktornya.
Baca Juga: Morut Sholawatan dan Doa Bersama Menyambut Hari Jadinya Yang ke-10
Selain itu terjadi pekerjaan tambah kurang serta perubahan desain sesuai petunjuk dari tim dokter pengampu.
"Bangunan tersebut tergolong spesifik, khusus untuk SHG diperlukan kehati-hatian pengerjaannya karena konstruksinya menggunakan lapisan timbal pada bagian dinding gedung untuk mencegah terjadi radiasi," bebernya.
"Seharusnya kontrak kerjanya berakhir di akhir bulan Oktober, namun karena sedikit ada kendala maka kami sepakat melakukan penambahan masa kerja kepada kedua pelaksana proyek gedung baru di sana hingga Bulan November Tahun ini,"jelasnya.
Baca Juga: Bazar Murah Sembako di Morowali Berubah Jadi Gratis, Semua Dibayar Pj Bupati Morowali Pakai Uang Pribadi
Meski demikian, kata Kabid Sarpras Rumah sakit Umum Mokopido Haris ST, ia merasa optimis kedua proyek tersebut akan rampung seluruhnya dikerjakan oleh kontraktor sampai dengan batas waktu yang ditentukan.
Dari pantauan wartawan di lokasi proyek nampak sejumlah pekerja sedang mengebut percepatan penyelesaian pekerjaan.***(Acho/Tim)