METRO SULTENG- Rasa frustrasi akibat penundaan tak berujung dan sindiran pedas dari para kritikus akhirnya akan terkesampingkan pada hari Sabtu saat Barcelona kembali ke kandang mereka di Camp Nou yang sebagian telah dibangun kembali.
Ambisi klub adalah memiliki stadion modern berteknologi mutakhir untuk menyamai tim yang kembali melejit ke jajaran elit Eropa, meskipun keduanya masih dalam tahap pengerjaan.
Rekonstruksi terus berlanjut di Camp Nou, yang kini diperkirakan tidak akan selesai hingga musim panas 2027 — setahun terlambat dari jadwal — saat atapnya sudah terpasang.
Baca Juga: Prediksi Sydney FC vs Melbourne A League Sabtu 22 November 2025 Jam
Demikian pula, tim muda Hansi Flick berhasil meraih treble domestik musim lalu, tetapi gagal di Liga Champions, dikalahkan di semifinal yang mendebarkan oleh Inter Milan, dan berharap untuk melangkah lebih jauh musim ini.
Seperti klub itu sendiri sejak dinobatkan sebagai raja Eropa pada tahun 2015, Camp Nou runtuh dan membusuk: kemegahannya memudar.
Di lapangan, Barcelona tertinggal dari para rival mereka. Taruhan mahal untuk Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, dan lainnya gagal. Barca terjerumus dalam utang yang besar.
Serangkaian pelatih datang dan pergi, termasuk ikon klub terhebat, Lionel Messi, yang juga hengkang tak lama setelah Joan Laporta diangkat menjadi presiden pada tahun 2021.
Pemain Argentina itu kembali ke Camp Nou pada awal November, dalam kunjungan dadakan, mencerminkan kecintaannya pada klub sekaligus ketegangan yang masih ada antara dirinya dan jajaran direksi saat ini.
Laporta menegaskan kembali awal bulan ini bahwa Messi tidak mungkin bertahan dan ia harus menempatkan "Barca di atas segalanya."
Itulah salah satu alasan klub terus melanjutkan pembangunan kembali Camp Nou senilai 1,5 miliar euro ($1,75 miliar), meskipun kondisi keuangannya sedang buruk.
Dewan direksi Laporta menarik beberapa 'palanca' — tuas keuangan — pada tahun 2022 untuk merekrut banyak pemain, termasuk Robert Lewandowski dan Raphinha, sekaligus memangkas beban gaji.
Bersamaan dengan munculnya bintang-bintang muda seperti Lamine Yamal dari akademi muda La Masia yang dibanggakan klub, langkah-langkah ini membantu Barca tetap kompetitif di tengah krisis ekonomi.
Dengan kondisi keuangan klub yang kritis, Laporta memandang renovasi Camp Nou sebagai hal yang penting, melanjutkan rencana yang telah lama digagas.