Kadis Kesehatan Tolitoli Ungkap Kasus Stunting Turun Drastis

photo author
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 19:44 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli Nasir Dg Marummu
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli Nasir Dg Marummu

METRO SULTENG-Pemerintah Kabupaten Tolitoli terus berupaya menekan tingginya angka stunting yang terjadi di 10 kecamatan. Penanganan kasus tersebut sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir salah satunya lewat OPD teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli, dan hingga saat ini kasus tersebut alami penurunan drastis.

Diketahui, kasus Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar, biasanya hal itu terjadi pada anak balita sehingga berpengaruh pada pertumbuhan anak di masa depan.

Baca Juga: Korban Dugaan Penganiayaan Oknum Penyidi Polsek Sindue Jalani Pengobatan fi Puskesmas Batusuya

Kesimpulannya bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli Nasir Dg Maremmu menjelaskan, penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang diperoleh oleh balita sejak awal masa emas kehidupan pertama, dimulai dari dalam kandungan sampai berusia dua tahun. Nahkan lebih.

Dikatakan, biasanya stunting tandanya terlihat pada anak saat usianya dua tahun, yang mana tinggi rata-rata anak kurang dari anak seusianya.

Selain itu, kata Kadis, penyebab utama stunting diantaranya, asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu yang sedang mengandung dan ibu menyusui dan balita.

Baca Juga: Peringati HUT ke-73 Humas Polri, Polda Sulteng Laksanakan Donor Darah

"Kami sudah mengatasi kasus tersebut lewat tenaga kesehatan di 15 puskesmas yang tersebar di kabupaten Tolitoli,"

Diketahui, untuk periode Januari -Juli 2024 saat ini tercatat 13 ribu kelahiran anak balita, dari jumlah itu sekitar 900 anak terindikasi Stunting atau 7,1 persen dan capaian kemajuan presentasinya terus di genjot.

Dijelaskan jika hal ini di biarkan akan berakibat fatal berkaitan dengan perkembangan kognitif dikarenakan terganggunya perkembangan otak, sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak,untuk jangka panjang.

Stunting akan menyebakan anak menjadi rentan terjangkit penyakit seperti penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas di usia tua.

Selain itu, dampak jangka panjang bagi anak yang menderita stunting adalah berkaitan dengan kualitas SDM suatu negara.

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Jika stunting tidak segera diatasi hal ini tentunya akan menyebabkan penurunan kualitas SDM di masa yang akan datang.

Dikatakan, upaya penurunan stunting tidak hanya dilakukan oleh Dinkes saja, tetapi diharapkan bisa dilakukan oleh semua pihak, baik itu pemerintah desa, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Baca Juga: Dukungan Loyalis Semakin Luas, Anwar-Reny Dinilai Pilihan Paling Tepat untuk Sulteng

Dengan adanya sinergi dan kerja sama di berbagai sektor pemerintahan diharapkan bisa menurunkan angka stunting.

Olehnya itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting diantaranya adalah sebagai berikut:

Memperhatikan asupan gizi dan nutrisi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, hal ini bisa juga dilakukan dengan memperhatikan pola makan dengan mengomsumsi jenis makanan beragam dan seimbang, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil, bayi dan balita
mengatasi permasalahan anak yang susah makan dengan cara memberikan variasi makanan kepada anak.

Menjaga sanitasi lingkungan tempat tinggal yang baik bagi keluarga, memberikan edukasi dan penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui terkait stunting, pola asuh yang baik untuk mencegah stunting serta mendorong para ibu untuk senantiasa mencari informasi terkait asupan gizi dan nutrisi yang baik, bagi tumbuh kembang anak dan melakukan vaksinasi lengkap semenjak bayi lahir.***/aco

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X