METRO SULTENG– TNI memastikan investasi hilirisasi nikel yang dicanangkan Presiden Joko Widodo berjalan sesuai target. Hal ini dilakukan dengan salah satunya peninjauan Objek Vital Nasional (Obvitnas) dan Program Proyek Strategis Nasional (PSN) fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Nikel pada Senin (15/8/2022).
Proyek tersebut sedang dibangun oleh PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Group di blok Lapao-lapao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Menteri ESDM Tekankan Tambang Untuk Kemakmuran Rakyat Setelah 77 Tahun Indonesia Merdeka
“Setiap ada Obvitnas dan PSN, secara tidak langsung itu merupakan tugas TNI untuk menjamin stabilitas keamanannya. TNI harus selalu melindungi proyek-proyek nasional yang bersifat strategis demi kemaslahatan orang banyak,” kata Mayjen TNI Andi Muhammad saat berada di Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) CNI Group dalam keterangan persnya, Rabu (17/8/2022).
Baca Juga: Pakai Baju Adat Kaili di Upacara HUT RI, Sandiaga Uno Bilang Sesuai Kelahiran Ayahnya di Sulawesi
Ia mengatakan, sebagai aset vital nasional, proyek smelter nikel milik CNI Group wajib untuk dilindungi karena proyek ini didukung penuh oleh negara. Apalagi, CNI Group merupakan satu-satunya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Adapun saat ini, terdapat sejumlah investasi smelter di wilayah Sulawesi Tenggara yang juga masuk daftar Proyek Strategis Nasional namun sebagian besar merupakan milik Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca Juga: Wabup Morowali Utara Masuk Lapas Kolonodale Bersama Ketua DPRD, Serahkan Remisi 192 Napi
Untuk memastikan agar proyek smelter nikel CNI Group beroperasi sesuai target pada 2024, Mayjend TNI Andi Muhammad menekankan tiga pendekatan.
Pertama, pendekatan kemakmuran (prosperity). Pendekatan ini fokus pada agenda penguatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
“Kita lihat banyak bantuan, pembangunan masjid dan lainnya ini luar biasa. Kalau masyarakat sudah diayomi, dilindungi dan dilibatkan, pasti masyarakat sendiri yang menjaga perusahaan karena mereka berkepentingan,” tuturnya.
Baca Juga: Latih Bibit Pesepak Bola di Morowali, PT Vale Datangkan Dua Eks Pemain PSM Makassar
Kedua, pendekatan lingkungan. Perusahaan berkewajiban untuk menjalankan komitmen lingkungan melalui penerapan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) agar aktivitas pertambangan tidak menimbulkan dampak ekologis.
Ketiga, pendekatan keamanan (security). “Kita ada disini akan membantu semaksimal mungkin CNI Group dalam menjalankan komunikasi sosial, demi menciptakan cipta kondisi mulai dari tingkat Koramil, Kodim, Korem dan Kodam,” tegasnya.***