Siap-Siap, Harga Mie Instan Bisa Naik 3 Kali Lipat Bila Perang Rusia Belum Berakhir

photo author
- Senin, 8 Agustus 2022 | 21:37 WIB
Tanhkapan layar pabrik mie instan
Tanhkapan layar pabrik mie instan

METRO SULTENG- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bakal ada dampak besar dari perang antara Rusia dan Ukraina, salah satunya adalah kenaikan harga mie instan. Ia memprediksi nilai kenaikannya bakal terasa signifikan dari yang terjadi saat ini.

"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, dimana ada 180 juta ton gandum ngga bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat," katanya dalam webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Senin (8/8/22).

Baca Juga: Mengintip Kehidupan di Kompleks PT Vale Sorowako yang Rindang dan Nyaman

Baca Juga: Wow Murah Banget, Harga Mitsubishi Grandis Seken Cuma Rp 70 Jutaan

Kenaikan harga itu, kata Syahrul seperti dilansir cnbc Indonesia, otomatis bakal terjadi karena bahan baku mie instan tersebut sangat bergantung pada impor.

"Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," kata Syahrul.

Baca Juga: Pembangunan Pabrik Blok Bahadopi dan Pomalaa PT Vale Masuk Dalam Proyek Strategi Nasional

Baca Juga: Nikel Morowali Dibeli Tesla Rp 74,5 Triliun untuk Pembuatan Baterai Lithium

Rusia dan Ukraina merupakan negara penghasil gandum terbesar dunia. Kedua negara menyuplai sekitar 30-40% dari kebutuhan gandum dunia. Dengan situasi perang saat ini, gandum menjadi langka karena pasokan terhambat.

Sementara gandum adalah salah satu bahan baku mi instan. Walhasil, kenaikan harga gandum di pasar internasional otomatis ikut mengerek harga mi instan di dalam negeri.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X