Pada panen perdana tanaman padi itu, dihadiri langsung Wakil Bupati Morowali, Najamudin. Turut pula dihadiri Camat Bungku Timur dan managemen PT Vale Indonesia Tbk.
Selain itu, sejumlah kepala desa dalam binaan tanaman padi organik turut hadir. Desa-desa itu masuk dalam binaan PT Vale Indonesia Tbk.
Baca Juga: Pilkades Serentak di Morowali Utara Berjalan Aman, Ini Kata Bupati Delis saat Memantau
Baca Juga: Sulteng Siapkan 15 Ribu Hektar Kawasan Food Estate untuk Komuditas Jagung dan Kedelai
Salah satu desa binaan, yakni Desa Bahomoahi, memiliki lahan padi organik dengan luas kurang lebih 1 Ha. Hal itu diutarakan Kepala Desa, Asep Anwar.
Dikatakan Asep, bahwa padi organik sangat baik. Namun, masih ada kendala yang dialami petani dalam meningkatkan produksi. Seperti masih kurangnya peralatan produksi.
“Peralatan produksi ini seperti alat modern pembersih rumput gulma, dan alat pengangkut kompos, juga mesin pencacah rumput,” kata Asep.
Ia berharap, apa yang masih menjadi kendala petani padi organik dapat menjadi perhatian serius untuk diadakan.
Baca Juga: Hasil Pilkades Pandauke di Morowali Utara Digugat, ini Kata Ketua Panitia
Baca Juga: Ganjar Pranowo Gandeng KPPU Menekan Inflasi di Jawa Tengah
Sementara, Wakil Bupati Najamudin mengatakan, bahwa pemerintah daerah (Pemda) siap membantu petani padi organik dengan merealisasikan pengadaan mesin pencacah rumput atau gulma.
“Alat pembersih rumput dan pengangkut kompos atau motor triseda memang perlu diadakan, apalagi biayanya cukup berat bagi petani,” kata Najamudin.
“Insa Allah Pemda dapat membantu dalam meringankan beban petani padi organik demi meningkatkan produktivitas, sesuai misi Sejahtera Bersama,” ungkap Ketua DPD Partai NasDem Morowali ini.***