METRO SULTENG-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim saat ini Indonesia salah satu negara memiliki ekonomi yang kuat.
Meskipun demikian, kata Luhut Indonesia tidak bisa menghindar ditengah situasi konflik antara Rusia-Ukraina. Apalagi, ditambah ketegangan antara Cina dan Taiwan, yang mempengaruhi dampak terhadap ekonomi dunia.
Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, IMIP Resmikan Balai Latihan Pertanian di Morowali
" Kita bersyukur karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo mampu meredam situasi tersebut.Tapi, hal itu menjadi pertanyaan sampai berapa lama menghadapi situasi itu?" ujarnya, dalam acara hari Maritim Nasional disiarkan secara daring, Selasa, (27/8/2022).
Selain itu, kata Luhut saat dia berada di New York, dunia diramalkan akan memasuki krisis global atau The Perfect Storm, dan akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan ini.
Baca Juga: Hadapi Era Digital, RRI Ampana Kembangkan Multiplatform Siap Layani Masyarakat
Lanjut Luhut, The Fed akan menaikkan suku bunganya sampai 4,75 persen sampai akhir tahun. Langkah ini pun dapat berdampak pada ekonomi Indonesia.
"Inflasi kita masih 4,9, core inflasi kita masih 2,8, tapi banyak juga di bagian pangan yang masalah inflasinya cukup tinggi dan sekarang sedang kita kerjakan bersama-sama sesuai instruksi Presiden," beber Luhut.
Baca Juga: Anies Baswedan Potensi Diusung Nasdem di Pilpres Mendatang, Ganjar Berani Nggak Keluar Dari PDIP?
Luhut mengatakan Indonesia harus siap menghadapi situasi dampak ekonomi tersebut.
" Indonesia harus siap dalam menghadapi tantangan tersebut. Tidak bisa kita hindari, mau tidak mau itu akan terjadi," kata Luhut.
Laporan: (Sofyan/Metrosulteng)