ekonomi

Naiknya Harga Bawang dan Cabai di Sulteng Picu Inflasi Daerah, Ini Arahan Menko Perekonomian

Jumat, 2 September 2022 | 10:13 WIB
Cabai

METRO SULTENG-Menteri Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyoroti harga pangan seperti bawang dan cabai merah di Sulawesi Tengah yang harganya masih tinggi. Harga bergerak bervariasi mengikuti harga pangan nasional, pada Minggu ke-4 Agustus 2022 harga aneka bawang dan cabai mengalami penurunan.

"Namun, masih terdapat beberapa daerah yang mengalami peningkatan harga seperti cabai merah di Jambi, Sumut dan Sumbar, cabai rawit di Maluku Utara, Sulteng, Sulsel dan Jambi," kata Airlangga Hartarto saat rapat terbatas yang diikuti Pemerintah Provinsi Sulteng mengikuti rapat terbatas bersama Menko Perekonomian RI Airlangga beserta Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara virtual, diruang kerja Pj. Sekda Kantor Gubernur, Kamis, (1/9/2022).

Menko menekankan, langkah-langkah extra effort menjaga stabilisasi harga dengan 4K, yaitu keterjangkauan harga komoditas pangan, ketersediaan pasokan untuk komoditas pangan yang harganya bergejolak, kelancaran distribusi pasokan komoditas pangan dan komunikasi efektif.

Baca Juga: Kemunculan Mobil Wuling Hongguang X Bikin Pajero dan Fortuner Minder?

Baca Juga: Nyanyian Sidik Jari Bagian 2, Bupati Donggala Diduga Intervensi Kasus Sidik Jari

Rapat yang diikuti Kepala Bagian Kebijakan Perekonomian, Biro Ekonomi Provinsi Sulteng Syarif didampingi Manajer Bank Indonesia Fadli Akbar, Asisten Manajer Bank Fadhil Financia, Kasub Makro Biro Ekonomi Riska dan Staf Biro Ekonomi.

Secara panjang lebar, Airlangga Hartarto mengatakan, kombinasi berbagai ketidakpastian di tahun 2022, memberikan tekanan pada pemulihana ekonomi dunia dan meningkatkan kekhawatiran akan resiko resesi, IMF di bulan Juli 2022 memangkas proyeksi ekonomi global dari 3,6% menjadi 3,2% di tahun 2022, termasuk AS dan China. Outlook inflasi global direvisi keatas akibat kenaikan harga pangan dan energi serta ketidaksinambungan supply-demand.

Selanjutnya, Airlangga juga menjelaskan bahwa pada bulan Agustus, terjadi deflasi yang tercatat sebesar 0,21% dan 4,96% terutama didorong oleh penurunan harga bawang merah, cabai merah, minyak goreng, daging ayam ras dan tarif angkutan udara.

Presiden RI memberikan 5 arahan dalam Rakornas pengendalian inflasi tahun 2022 kepada TPIP dan TPID dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan untuk mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

Pertama, memperkuat identifikasi sumber tekanan inflasi di daerah melalui pemanfaatan data makro, data mikro dan data detail.

Baca Juga: HP Redmi Note 10 Memang Tak Ada Duanya, Harga Murah Kualitas Mentereng

Baca Juga: Denis Zakaria Jalani Tes Kesehatan Setelah Dipinjam Chelsea

Kedua, memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) guna mengurangi disparitas pasokan dan harga antar wilayah. Oleh karena itu, TPIP dan TPID perlu mengidentifikasi wilayah surplus dan defisit serta menjadi fasilitator untuk mendorong kerjasama antar daerah dalam pengendalian inflasi.

Ketiga, menurunkan biaya transportasi dengan memanfaatkan fasilitasi distribusi perdagangan antar daerah dan termasuk menurunkan harga tiket pesawat dengan menambah jumlah pesawat.

Keempat, mengoptimalkan penggunaan anggaran belanja tidak terduga untuk mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Halaman:

Tags

Terkini