ekonomi

Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Kenaikan Mie Instan Tiga Kali Tidak Terjadi, Justru September Akan Turun

Kamis, 11 Agustus 2022 | 14:04 WIB
Tanhkapan layar pabrik mie instan

METRO SULTENG – Baru-baru ini publik dibuat gelisah tentang kabar mie instan yang akan naik tiga kali lipat.

Bagaimana tidak, makanan paling disukai dan mudah dimasak ini merupakan bahan pangan yang sering dibeli masyarakat Indonesia.

Kabar ini muncul dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berbicara dalam webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global, Senin, 8 Agustus lalu.

Mentan mengatakan harga mie instan akan naik tiga kali lipat karena bahan bakunya, yakni gandum mengalami lonjakan harga.

Baca Juga: Honda Luncurkan SUV Misterius ini Di GIIAS 2022

Baca Juga: DPRD Morowali Utara Dorong Pemda Maksimalkan Sektor BPG Target Rp 80 Miliar Per Tahun

Kata dia, saat ini ada kurang lebih 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa disalurkan ke berbagai negara imbas dari perang antara Rusia-Ukraina.

Sementara Indonesia adalah salah satu negara yang bergantung pada impor gandum.

"Besok harganya (mie instan) harganya 3 kali lipat. Maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," kata Syahrul Yasin Limpo, dikutip dari kanal YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan.

Pernyataan Mentan itu langsung dibantah Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Saat ditemui usai meninjau harga kebutuhan pangan di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, dia memastikan harga mie instan tidak akan naik tiga kali lipat seperti informasi yang beredar di masyarakat.

Baca Juga: Berjuta Manfaat Nikel dalam Kehidupan Sehari-hari yang Wajib Diketahui

Baca Juga: Pemda Morowali Luncurkan Kartu SIMOJI Untuk Penerima Tabung Gas Subsidi 3 Kg

"Mi instan tidak akannaik tiga kali karena gandum memang trennya naik, karena gagal panen di Australia yakni sekitar 67 juta ton gagal panen," kata Mendag Zulkifli Hasan, Kamis 11 Agustus 2022.

Pasalnya, menurut dia berkat kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu ternyata membawa dampak baik terhadap pasokan dan ketersediaan gandung di Indonesia.

Mendag berujar lawatan Jokowi ke Rusia berhasil membuka keran impor gandum yang sebelumnya tidak bisa disalurkan.

Halaman:

Tags

Terkini