METRO SULTENG-Pembangunan Pabrik PT Vale Indonesia di Blok Bahadopi, Sulawesi Tengah dan Blok Pomalaa di Sulawesi Tenggara masuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN).
PT Vale Indonesia merupakan pemegang hak konsesi Kontrak Karya di atas lahan 22.699 hektar di Blok Bahodopi yang lokasinya di Sulawesi Tengah. Di Sulawesi Tenggara Blok Pomalaa, PT Vale memiliki konsesi lahan kontrak karya seluas 24.752 hektar.
Baca Juga: Mengintip Kehidupan di Kompleks PT Vale Sorowako yang Rindang dan Nyaman
Baca Juga: Dana PPM Sektor Tambang Yang Diterima Desa Bungintimbe Diduga Tertutup, Ini Penjelasan Sekdes
CEO PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Febriany Eddy, mengungkapkan dua proyek tambang yang sedang digarap, yakni di Bahodopi dan Pomalaa ditetapkan sebagai PSN.
"Kita mendapat dukungan pemerintah. Permenko tahun 2022 ini memasukkan dua proyek tambang kita jadi proyek strategi nasional," ungkap Febriany Eddy saat peluncuran Mobil Truk listrik di Area Mobility Equipment Facility ( MEF), di pabrik PT Vale, Sorowako, Luwu Timur, Kamis 6 Agustus 2022.
Dari dua proyek tersebut, pembangunan tambang dan pabrik nikel di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah menunjukkan kemajuan yang lebih cepat.
"Yang sudah sudah nyata Bahadopi. Ini jadi hadiah Ultah Vale. Tanggal 29 Juli kemarin, Dewan Komisaris sudah ada persetujuan akhir untuk jalan," ungkap Febriany.
Selain Bahodopi, proyek smelter di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, telah mendapat kepercayaan dari pemain otomotif global yakni Ford Motor dan Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited atau produsen baterai asal Tiongkok, Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited ( Huayou).
Baca Juga: MTQ Nasional Khusus Polri, Dua Personel Polda Sulteng Ikuti Seleksi Tingkat Pusat
Baca Juga: Era Mobil Listrik Telah Tiba, PLN Bangun SPKLU Dijalur Trans Sulawesi
Menariknya, dua perusahaan yang ingin bergabung dalam proyek PT Vale di Pomalaa, siap mengikuti komitmen Vale dalam mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan, dan upaya menurunkan emisi karbon hingga nol pada tahun 2050 mendatang.
"Ini Kerjasama unik, dan baru pertama kali ada kerjasama antara penambang yakni PT Vale, produsen mobil dan produsen baterai, dan itu terjadi di Indonesia," ungkap Febriany lagi. Menurut dia, proses negosiasi dengan dua perusahaan tersebut berlangsung panjang karena lebih banyak untuk memastikan komitmen keberlanjutan dan mengurangi emisi karbon.***