ekonomi

Efisiensi Anggaran Tahun 2026 Jadi Tantangan, Kreatifitas dan Inovasi Salah Satu Upaya

Kamis, 13 November 2025 | 08:25 WIB
Dr. Hasanuddin Atjo. (Foto: dok pribadi).

Berkaitan dengan defisit ini, setidaknya empat strategi yang perlu didorong menjadi kreatifitas (ide, gagasan dan pikiran menemukan cara cara baru) dan inovasi (penerapan ide, pikiran dan gagasan cara baru tersebut).

Baca Juga: Berhasil Turunkan Angka Stunting, Pemda Morut Terima Dana Insentif Fiskal Rp 14,9 Milyar

Pertama adalah memperbaiki kualitas belanja, dan belanja harus berorientasi outcome. Belanja yang tidak produktif harus dipangkas antara lain perdis, rakor, perbaikan ruang kerja serta pengadaan roda 2 dan 4 yang baru.

Belanja OPD diharapkan bisa bermuara pada peningkatan pendapatan masyarakat. Dan tidak sekedar sampai pada pertanggungjawaban (output base) yang selama ini terlihat menjadi ciri.

Harus dihitung hingga tahap manfaat (outcome), karena itu desain program maupun kegiatan perlu dibuat yang dipresentasekan dihadapan perangkat daerah perencana sebagai syarat mendapatkan alokasi anggaran.

Setiap OPD diwajibkan bisa memperlihatkan rolemodel yang terukur terhadap tugas mendukung program Berani Gubernur Anwar Hafid dan Reny sebagai kewajiban OPD sekaligus evaluasi kinerjanya.

Baca Juga: BERANI Panen Raya dan BERANI Tangkap Banyak, Dinilai Strategis Bagi Ketahanan Pangan dan Fiskal

Kedua, mendorong naiknya pendapatan asli daerah. Aset dimiliki Pemerintah Daerah yang tersebar pada sejumlah OPD saatnya "disekolahkan", memanfaatkan regulasi yang sudah ada. Antara lain balai balai benih, fasilitas rantai dingin dan fasilitas produksi pangan.

Menumbuhkan peran dari BUMD di Provinsi maupun daerah (Perseroda) antara lain fokus pada tiga bisnis, Agro - Maritim, dan Pangan Rakyat serta SDA termasuk Nikel dan lainnya.

Ketiga, merebut program dan kegiatan Pemerintah Pusat di daerah yang nilainya pada tahun 2026 sekitar Rp1.376 triliun yang menjadi peluang dan kesempatan bagi daerah.

Delapan program menjadi prioritas yaitu Ketahanan dan Swasembada Pangan; MBG; Pembangunan Sumberdaya Manusia dan Pembangunan Perumahan.

Baca Juga: Udang Beku untuk Ekspor Terkontaminasi Radioakif, DPR Pertanyakan Keamanan Konsumsi Dalam Negeri

Selanjutnya pembangunan Desa, UMKM dan Koperasi; ketahanan energi; Hilirisasi Peningkatan Nilai Tambah; Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan.

Program 9 Berani, sangat terkait dengan 8 program prioritas Pusat di Daerah. Tentu kreatifitas dan inovasi kepala Perangkat Daerah menjadi kunci membangun link dan memanfaatkannya.

Keempat, memanfaatkan regulasi pembiayaan. Saat ini tersedia sejumlah regulasi yang bisa dimanfaatkan oleh daerah untuk meningkatkan program kesejahteraan dan peningkatan kemamdirian fiskal.

Halaman:

Tags

Terkini