METRO SULTENG - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa kembali mencuri sorotan publik usai menanggapi pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi tentang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan, Whoosh bukan proyek yang semata mencari laba.
Ia menyebutnya sebagai “investasi jangka panjang” untuk mengatasi kemacetan dan menekan kerugian ekonomi hingga ratusan triliun per tahun.
Kendati demikian, kini pernyataan itu justru menimbulkan pertanyaan di kalangan publik tentang seberapa besar manfaat sosial itu kini benar-benar terasa di masyarakat?
Baca Juga: Pemukiman di Sekitar Tambang PT Vale Tetap Bersih, Ini Rahasianya
Terkini, Purbaya menanggapi wacana itu dengan mengakui ada nilai sosial dari Whoosh, namun menekankan perlunya penguatan ekonomi di sekitar jalur kereta agar tujuan pembangunan benar-benar tercapai.
“(Pernyataan Jokowi) ada betulnya juga sedikit, karena kan Whoosh sebetulnya ada misi regional development juga,” ujar Purbaya kepada awak media di Jakarta, pada Rabu, 30 Oktober 2025.
Di sisi lain, sikap Purbaya ini muncul di tengah ekspektasi publik terhadap pembenahan kebijakan fiskal di bawah kepemimpinannya sejak menggantikan Menkeu pendahulunya, Sri Mulyani.
Dengan gaya yang acapkali dianggap lugas dan netral, Purbaya dikenal lebih terbuka dalam mengulas data dan menyebut sejumlah proyek besar pemerintah sebelumnya harus dikaji ulang, termasuk Whoosh yang sempat menjadi simbol modernisasi transportasi nasional.
Lantas, apa sebenarnya hal yang disorot Menkeu Purbaya dalam kontroversi proyek Whoosh yang beredar di kalangan publik? Begini katanya.
Whoosh dan Manfaat Infrastruktur
Dalam kesempatan yang sama, Purbaya menyoroti potensi pengembangan kawasan di sekitar jalur cepat perlu diperkuat agar manfaat proyek tidak berhenti di infrastruktur semata.
Menkeu pengganti Sri Mulyani itu lantas mencontohkan, perlunya membangun titik pemberhentian tambahan yang bisa menghidupkan ekonomi lokal.
“Mungkin di mana ada pemberhentian di sekitar jalur Whoosh supaya ekonomi sekitar tumbuh itu harus dikembangkan ke depan. Jadi ada betulnya,” terang Purbaya.