METRO SULTENG - Hampir rata-rata bengkel atau service kendaraan roda dua di Desa Bunta, yang notabene desa yang berada di seputar industri Nikel PT GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, angka pendapatannya menurun, bahkan juga terdampak terhadap pedagang kecil yang berjualan sepanjang jalan Trans Sulawesi di Desa Bunta. Hal ini berbeda jauh saat awal-awal perusahaan tambang beroperasi pada tahun 2019 hingga 2023.
"Kalau sepi, saat ini memang sepi dari pelanggan yang datang service kendaraannya, ini akibat tanggal tua, bahkan sekitar dua bulan sebelumnya juga akibat efek dari banyaknya karyawan terkena PHK disalah satu perusahaan industri nikel di Desa Bunta, membuat pendapatan bengkel juga menurun," ujar satu mekanik dibengkel di Desa Bunta, Jumat (12/9/2025) .
Baca Juga: Peduli Iklim Investasi di Daerah, Sulteng Raih Penghargaan Nasional
Baca Juga: Senator Andhika Amir Tanamkan Nilai 4 Pilar Kebangsaan kepada Pelajar Banggai
Lesunya pelanggan atau pembeli bukan hanya dirasakan para bengkel roda dua, pedagang kecil penjual barang campuran ikut merasakan dampaknya, dagangan yang biasanya ramai pembeli, kini ditanggal tua, sepi pembeli.
"Iya pak, sekarang sepi pembeli, kebetulan juga tanggal tua, pemasukan menurun drastis, sementara sewa lapak/kios perbulannya dari Rp 2 juta hingga Rp 3 juta perbulan," keluh seorang ibu penjual barang campuran.***