ekonomi

Smelter Nikel HPAL Berbasis 100 Persen Green Lakukan Ground Breaking di Morowali

Sabtu, 14 September 2024 | 17:40 WIB
jumpa Pers Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Dr. (H.C) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A, M.M.T (Tengah), Presiden Komisaris Neo Energi Joseph Hong (Tengah), Gubernur Sulawesi Tengah H.Rusdy Mastura (Kanan), KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M,Ac (Kiri)

METRO SULTENG- Kawasan Industri Neo Energy berteknologi High Pressure Achid Leaching (HPAL) melakukan ground breaking (Peletakan Batu Pertama) di lokasi pembangunan Desa Buleleng, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali telah di mulai pada hari, Sabtu (14/9/24).

Turut hadir, Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Presiden Komisaris Neo Energy Joseph Hong, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah H.Rusdy Mastura, Pj Bupati Morowali Yusman Mahbub, Dandim 1311/Morowali Letkol Inf Alzaki, Kapolres Morowali yang di wakili Wakapolres Kompol Awaluddin Rahman dan sejumlah tamu undangan.

Baca Juga: PT Vale Luncurkan Sekolah Unggulan Bertaraf Internasional Dibawah Naungan YPS, Intip Kelebihannya

Dalam sambutannya, Menteri Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pembangunan kawasan industri HPAL Neo Energy merupakan langkah strategis dengan nilai investasi Rp2 milyar USD dan akan mempekerjakan 3 ribu orang lebih.

"Ini merupakan langkah strategis. industri ini hampir seluruhnya green, itu yang membedakan dengan industri yang lain,"kata Airlangga saat hadiri ground breaking di kawasan Nemie Desa Buleleng.

Kehadiran industri ini diharapakan dapat memberikan kontribusi positif kepada seluruh masyarakat, khususnya yang berada di sekitar kawasan industri.

"Tentu kedepan, desa ini tidak kurang air dan listrik, harus ada kontribusi dari industri ke Masyarakat sekitar," pinta Airlangga.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menekankan agar pihak perusahaan dapat berjalan bersama dengan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Aliansi Peduli Lingkungan Parigi Moutong Desak Polda Sulteng Usut Tuntas Tambang Emas Ilegal di Desa Lobu

Hal yang paling disarankan ialah soal ketersediaan air bersih bagi masyarakat sekitar. Dimana dari hasil pantauannya, di Indonesia masih banyak masyarakat yang kurang memiliki akses air bersih.

"Saya liat data, ada 9 sekian penduduk Indonesia tidak punya akses air bersih. Ini sangat-sangat mempengaruhi tentang kemiskinan dan stunting. Olehnya itu, mudah-mudahan di daerah ini tidak ada yang tidak punya akses air bersih dan perekonomiannya meningkat," ujar sang Jenderal.

Neo Energy merupakan kawasan industri nikel yang pertama di Indonesia menggunakan 100% green energi terbarukan. Hal itu demi untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon yang ditargetkan tercapai pada tahun 2060.

Baca Juga: PT Andica Bantah Pembangunan SD Inpres Kecil Salena Terlambat, Midi: Juni Kemarin Sudah PHO

Industri ini mengubah biji nikel atau limonite Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan proses hydrometallurgy yang menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang mendukung industri baterai kendaraan listrik.

Presiden Komisaris Neo Energi Joseph Hong menjelaskan bahwa industri ini akan ramah lingkungan karena menggunakan 100% green energi sehingga tidak akan menghasilkan emisi karbon.

Halaman:

Tags

Terkini