ekonomi

Satu Dekade IMIP Hadir di Morowali, 17.800 UMKM Tumbuh dan Berkembang

Rabu, 31 Juli 2024 | 15:44 WIB
Manager Media Relation PT IMIP, Dedy Kurniawan. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Dampak ekonomi kehadiran PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, sangat nyata bagi masyarakat setempat. Sejak pertama hadir 2013 silam di Morowali, perusahaan pengelola kawasan industri nikel yang berpusat di Kecamatan Bahodopi itu sudah menyokong keberlangsungan UMKM.

Hal itu disampaikan Manager Media Relation PT IMIP, Dedy Kurniawan, saat menghadiri konferensi pers di kegiatan Ujian Kompetensi Wartawan Selasa sore (30/7/2024) di Palu.

Kepada rekan-rekan wartawan, Dedy memaparkan kontribusi IMIP dari sisi ekonomi terhadap wilayah lingkar tambang, khususnya yang berada di Kecamatan Bahodopi.

Baca Juga: Multiplier Effect PT IMIP di Morowali Sejak Berdiri Dongkrak Peningkatan PAD

Desa lingkar tambang saat ini di IMIP berjumlah 12 desa. Satu dekade lebih kehadiran IMIP, tumbuh kembang UMKM (kios dan toko) di wilayah Bahodopi bak jamur di musim hujan.

"Hasil survei internal IMIP pada 2022, jumlah UMKM di Kecamatan Bahodopi mencapai 17.800 jenis usaha. Jumlah itu belum termasuk data 2023 dan 2024," ungkap Dedy.

Sebelum berkembang seperti sekarang ini, kendala utama UMKM adalah ketersediaan listrik.

"Saat kami pertama hadir di Bahodopi 2013, setahun kemudian kami berikan bantuan genset kepada pelaku UMKM. Setelah itu, ganset kami ganti dengan bantuan pasokan listrik dari pembangkit di kawasan IMIP. Untuk pengelolaannya kami bekerjasama dengan PLN," tutur mantan wartawan Tempo dan Tv One itu.

Saat ditanya berapa jumlah perputaran uang di Kecamatan Bahodopi setiap tahunnya, Dedy menjawab untuk data lengkapnya belum tersedia.

Namun di tahun 2019 lalu, Bank Indonesia perwakilan Sulteng mencatat pengiriman uang sebesar Rp5 triliun ke Bahodopi. Namun, hanya Rp2 triliun yang justru beredar di Sulawesi Tengah.

Baca Juga: IMIP Gandeng LPDS Laksanakan UKW di Palu, Emilia: Ini Wujud Pengakuan Kemampuan

Ke mana sisanya Rp3 triliun? Dedy memperkirakan peredarannya ke wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara. Karena masyarakat Bahodopi lebih memilih berbelanja keperluan sandang dan pangan ke Kendari dibanding ke Palu.

"Jarak tempuh lebih dekat ke Kendari dibanding ke Palu. Ke Kendari sekitar 5 jam saja. Kalau ke Palu 10 jam," Dedy membandingkan.

Hal lain yang ia sampaikan adalah gaji TKI yang bekerja di IMIP. Jumlah TKI yang bekerja di perusahaan-perusahaan kawasan IMIP mencapai 83.676 orang. Sementara Tenaga Kerja Asing (TKA) jumlah sekitar 13.000 lebih.

"Kalau untuk gaji TKI, dikalikan saja 83.676 orang. Standar gaji kita Rp3,7 juta per bulan," paparnya kepada rekan-rekan wartawan.

Di bagian lain, Dedy juga menyampaikan dampak besar kehadiran IMIP terhadap pendapatan daerah dan negara.

Halaman:

Tags

Terkini