Selain itu, keterlambatan pekerjaan PT SMS juga disebabkan masalah teknis. Salah satunya soal pemancangan. Pekerjaan pemancangan ada kendala sedikit di lapangan.
"Saya juga baru jadi Kapro nanti bulan November 2023. Sebelumnya bukan saya," ungkapnya samar-samar tentang problem di perusahaannnya.
Pihak BWS Sulawesi III yang dikonfirmasi, masih enggan membeberkan keterlambatan proyek Rp150 miliar itu.
Harry Mantong selaku PPK, hanya menyarankan media ini untuk menanyakan langsung kepada PT SMS. "Sebaiknya bisa cek lapangan langsung," kata Harry dihubungi melalui telepon di aplikasi WhatsApp, Selasa sore (23/7/2024).
Baca Juga: Orang Tiongkok Peminat Nomor 1 Durian Sulteng , Gubernur Rusdy Mastura Temui Menko Luhut
Untuk informasi, proyek pengendali banjir di Kota Palu ini merupakan proyek pascabencana setelah Kota Palu, Sigi, dan Donggala dilanda bencana pada 28 September 2018 silam.
Sumber anggarannya dari Loan Japan International Cooperation Agency (JICA). Pekerjaannya tersebar di tiga sungai sekaligus: yaitu Sungai Palu, Sungai Kawatuna, dan Sungai Ngia.
Berikut item-item pekerjaan proyek di tiga sungai:
1. SUNGAI PALU
- Pembangunan tanggul sungai 387 meter sisi kiri dan 364 meter sisi kanan;
- Pembangunan tanggul pantai sepanjang 487 meter sisi kiri dan 423 meter sisi kanan;
- Pengerukan sedimen sungai sepanjang 800 meter.
2. SUNGAI KAWATUNA
-Pembangun konsolidasi dam 2 unit dengan panjang masing-masing 40,5 meter dan tinggi 6 meter;
-Pembangunan groundsill (pengendali elevasi dasar sungai) sebanyak 6 unit dengan panjang 17,7 meter;
-Pembangunan pengaman erosi tebing sungai atau revetment.
3. SUNGAI NGIA
-Pembangun tiga unit konsolidasi dam. Satu unit memiliki panjang 25,5 meter, sedangkan dua unit lainnya panjangnya 21 meter;
-Pembangunan groundsill. ***