ekonomi

Dr. Atjo Ungkap Problematik Budidaya Udang Indonesia dan Gagas Paradigma Baru

Rabu, 22 Mei 2024 | 08:24 WIB
Dr Hasanuddin Atjo (kedua dari kanan) saat menjadi salah satu pembicara di acara seminar nasional tentang udang pada 18 Mei 2024 di Kota Palu, Sulteng. (Foto: Ist).

Melalui nursery bisa diketahui apakah proses budidaya dapat dilanjutkan. Akan terlihat mutu benur pada 1 minggu pertama setelah ditabur, apakah benur tersebut memenuhi kriteria.

Baca Juga: Teknologi Budidaya Udang ala Ekuador, Telah Diujicobakan di Kabupaten Parigi Moutong Sulteng

Selain itu, kata pria hobi tennis ini, tahapan nursery dapat meningkatkan mutu benur karena diberi makanan berkualitas dan lingkungan media nursery, yang dapat dikendalikan karena berada dalam ruangan tertutup dan biasa disebut indoor system.

Ketiga, mendorong investasi untuk memproduksi pakan fungsional, yaitu pakan udang  yang telah ditambahkan oleh bahan immunostimulant agar immun udang bisa terbentuk secara baik.

Keempat, adalah kehadiran  pemerintah dalam membantu penyediaan air berkualitas dan mitigasi terhadap ancaman penyakit melalui pendirian laboratorium di sentra sentra produksi.

Dr. Atjo lebih lanjut katakan, harus dibangun satu paradigma baru berbudidaya udang agar bisa mendorong investasi terus berkembang,  sehingga kemudian meningkatkan produksi udang.

Paradigma baru itu diharapkan bisa menjadi pertimbangan dalam menyusun peta jalan (roadmap) industri udang yang berdaya saing dan berkelanjutan.

"Apa paradigma baru itu? Akan saya diulas tuntas pada artikel berikutnya," ujarnya tersenyum memberi rasa penasaran. ***

Halaman:

Tags

Terkini