ekonomi

Bincang Santai Dengan Gubernur Rusdy Mastura, Bahas Daya Saing Komoditi Pangan hingga IKN

Minggu, 12 Mei 2024 | 17:07 WIB
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura (berkacamata) saat duduk berdampingan dengan Dr. Hasanuddin Atjo di lapangan tennis GOR Palu, Kamis 9 Mei 2024. (Foto: Ist).

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo

Hari Kamis, tanggal 9 Mei 2024, saya berkesempatan menghadiri kegiatan pembukaan kejuaraan tennis lapangan tingkat nasional yang
memperebutkan piala Rektor Universitas Tadulako (Untad) Palu di lapangan GOR Palu, Sulawesi Tengah.

Secara tidak sengaja, duduk semeja bersama bung Cudy, sapaan akrab Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Rektor Untad Prof Amar, Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen Dody T., Ketua Harian KONI Sulteng, dan Ketua PELTI Sulteng Mochtar Deluma.

Bincang pagi itu berlangsung santai. Sambil menunggu acara dibuka, bung Cudy mengulas beberapa program prioritasnya, antara lain upaya peningkatan fiskal, perbaikan infrastruktur, pengembangan SDM serta kesiapan menjadi penyangga IKN.

Baca Juga: Gubernur Rusdy Mastura Klarifikasi Gunung Sulteng Mulai Habis untuk IKN, Ada Apa ya?

Selanjutnya, saya ikut memberi komentar, bahwa salah satu tantangan Sulawesi Tengah untuk menjadi satu diantara penyangga IKN di Kalimantan Timur, adalah bagaimana daya saing komoditi pangan bisa terbangun.

Daya saing itu harus didesain, dan Untad diharapkan bisa mengambil peran menyusun peta jalan membangun daya saing itu. Penerapan prinsip efisiensi dan efektifitas menjadi kunci utama tentunya.

Dan disambung oleh bung Cudy bahwa sudah ada kerjasama antara Pemprov Sulteng dan Untad Palu, sambil melirik Prof Amar yang berada disamping kanannya. Pak Rektor terlihat tersenyum kecil "pertanda setuju" .

Peningkatan produktifitas dan nilai menjadi strategis untuk itu. Karenanya sentra produksi pada 13 kabupaten/kota di Sulteng harus dipetakan dan dimaksimalkan. Pabrik sarana dan prasarana produksi pangan seyogianya dibangun agar mudah diakses.

Baca Juga: Perlu Roadmap untuk Menjadi Penyangga IKN

Sumber daya manusia pelaku bisnis pangan sudah harus lebih dipersiapkan. Demikian halnya peran pendampingan dalam transformasi inovasi dan teknologi tidak kalah penting untuk diprioritaskan.

Logistik cost yang tinggi juga menjadi salah satu persoalan serius dalam membangun daya saing. Dibukanya transportasi laut dengan kapal Ro-Ro rute Palu - Balikpapan - Surabaya pulang pergi, diprediksi akan menekan logistik cost yang selama ini terbilang mahal.

Saya menyampaikan ke bung Cudy bahwa saat ini Sulawesi Tengah telah menjadi tujuan investasi dalam memproduksi beberapa komoditi pangan, tidak hanya tambang. Dan ini perlu direspons dan didukung oleh daerah.

Salah satunya memproduksi udang vaname. Diperkirakan, produksi udang dari daerah ini mencapai 40 ribu ton/tahun, hampir 10 dari produksi total nasional.

Investasi pembukaan tambak baru cenderung mengalami peningkatan yang signifikan pada tiga kawasan budidaya yaitu Selat Makassar dan Laut Sulawesi, serta Teluk Tomini.

Halaman:

Tags

Terkini