ekonomi

Hilirisasi Pertanian di Sulteng Dinilai Strategis dan Penting Bagi Kesejahteraan Rakyat

Senin, 26 Februari 2024 | 08:05 WIB
Dr. Hasanuddin Atjo.

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo
Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Sulteng

Hilirisasi kini menjadi isu seksi bagi negeri yang berpenduduk sekitar 280,73 juta jiwa (2023). Pasalnya komoditi dari negeri ini, dominan diekspor dalam bentuk bahan baku, maksimal setengah jadi.

Presiden Jokowi -Mar'uf Amin dan jajarannya pada sejumlah kesempatan menganjurkan agar dibuat hilirisasi komoditi supaya negeri ini memperoleh nilai tambah dan meningkatkan daya saingnya yang tergolong masih rendah.

Bahkan visi dan misi dari ketiga capres-cawapres pilpres 2024 yang baru saja dihelat, hilirisasi menjadi salah satu progran priotas bila nantinya diantara mereka menjadi salah satu pemenang pada kontestasi itu.

Baca Juga: Teknologi Budidaya Udang ala Ekuador, Telah Diujicobakan di Kabupaten Parigi Moutong Sulteng

Hilirisasi nikel menjadi program yang paling sering disebut sebagai contoh yang konkrit. Karena dengan cara seperti itu nilai tambah yang didapatkan berkali lipat bila dibandingkan mengekspor bahan baku.

Nilai ekspor produk nikel hasil hilirisisasi mencapai USD33,81 miliar atau Rp504,2 triliun pada tahun 2022. Angka tersebut meningkat sebesar 745% dari nilai ekspor 2017 yang kala itu Indonesia masih mengekspor bahan baku (Portal Informasi Indonesia, 8 Juli 2023).

Berkaca pada kenyataan ini, maka rancangan RPJPN 2025-2045 telah mengakomodir hilirisasi pada sektor pertanian, dalam hal ini pertanian pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan dan kelautan serta peternakan.

Daerah tentu harus menjadikan RPJPN sebagai salah satu pedoman dalam penyusunan RPJPD 2025-2045, yang saat ini sedang dalam proses di provinsi dan kabupaten/kota. Kesesuaian alur perencanaan jangka panjang akan menjadi penting untuk alokasi anggaran. 

Daya tarik investasi hilirisasi tambang menggiurkan, karena bahan baku disediakan alam dan investor lebih cepat dapat manfaat ini berbeda dengan hilirisasi pertanian, bahan baku harus dibuat terlebih dahulu melalui proses budidaya yang diperhadapkan pada sejumlah tantangan. Oleh karena itu perlu skenario yang spesifik. 

Baca Juga: Integrasi Bisnis Memperkuat Daya Saing Industri Udang Ekuador, Sebaiknya Dicontoh!

Pada sisi lain hilirisasi tambang memiliki kelemahan karena sumberdayanya terbatas, tidak bisa dibarukan. Pada akhirnya investasi akan tutup, tinggal monumen yang secara umum akan meninggalkan sejumlah masalah lingkungan.

Berbeda dengan hilirisasi pada pertanian yang bisa dirancang untuk dikendalikan, diprediksi serta dibarukan, agar mampu berkelanjutan dalam mensuplai kebutuhan pangan warga dunia sesuai harapan, Sustainable Development Goals, SDGs 2015-2030.

Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang ditakdirkan memiliki sumberdaya tambang dan pertanian yang dipandang berlimpah dan bisa dijalankan secara paralel, agar tidak ada ketimpangan dalam kontribusi sektor terhadap PDRB.

PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2023 didominasi oleh Industri Pengolahan sebesar 40,37%; diikuti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 15,77%

Halaman:

Tags

Terkini