METRO SULTENG - Seorang anak remaja telihat nongkrong di pinggir jalan Trans Sulawesi poros Desa Tompira dan Desa Bungintimbe Kecamatan Petasia Timur di Kabupaten Morowali Utara, Sulteng.
Ia tampak duduk sendiri diantara perkampungan itu. Persisnya di bawah tebing berhutan, sembari memandang ke kiri dan kanan dan berharap ada yang singgah membeli madu asli yang ia jajakan.
Baca Juga: PT Vale IGP Morowali Tegaskan Komitmen Dukung Keberlanjutan Melalui Program PPM
"Ini madu asli yang baru diambil dari balik bukit di atas sana," kata Biel, remaja berusia 15 tahun sembari menunjuk di area hutan di belakangnya pada Kamis (15/2/2024) sore.
Biel adalah remaja dari Desa Tompira. Ia hanya tamatan SMP.
Kepada media ini, ia mengaku bahwa madu tersebut disadap oleh kakeknya langsung dari sarangnya. Setelah itu, madunya langsung diisi dalam kemasan botol, lalu langsung dijual.
Saban hari, Biel terlihat duduk di pinggir jalan Trans Sulawesi itu kalau ada stok madu yang hendak dijual. Harga per botolnya Rp100 ribu.
"Bagus madu ini, kualitasnya jos. Langsung dari bukit berhutan di Morowali Utara, tempat lebah bersarang yang ditemukan kakek saya," ujarnya sedikit promosi.
"Kita pe Opa memang mantap. Dari umur 19 tahun so cari madu. Sekarang sudah 53 tahun, tapi masih gesit dan ulet cari sarang lebah untuk disadap madunya," tutur Biel dengan logat warga setempat.
Tak hanya itu, menurut Biel, kakeknya mulai ke hutan sekitar pukul 09:00 Wita. Biasanya pulang sore. Paling cepat pulang siang.
"Bawa botol kalau pergi. Ketika madu sudah disadap dari sarang lebah, langsung dimasukkan ke botol," ujarnya.
Pembelinya, kebanyakan pengendara roda dua dan roda empat. Bahkan ada juga dari karyawan tambang.
Baca Juga: Ditemani Kapolres, Dirkrimsus Polda Sulteng Pantau Pencoblosan di Kabupaten Morowali Utara
Beberapa botol madu yang dijajakan Biel di pinggir jalan, tidak menunggu lama ludes terjual. Obat alami nan mujarrab itu cocok untuk kesehatan tubuh. ***