ekonomi

Jokowi Apresiasi Ekonomi Sulteng Tumbuh Dua Digit, Rakyat Harus Merasakan

Jumat, 1 September 2023 | 12:16 WIB
Dr. Hasanuddin Atjo. (foto: dok pribadi)

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo
(Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian KP3 Sulteng) 

Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, 30 Agustus 2023. Sejumlah agenda yang menjadi fokus kunjungan itu, membuka Kongres Mahasabha XIII KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) bertempat di Auditorium Universitas Tadulako.

Selanjutnya Presiden Jokowi yang didampingi ibu Iriani, Panglima TNI Laksanana Yodo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Lystio Sigit Prabowo bersama rombongan berkunjung ke pasar tradisional Masomba, di Kota Palu.

Baca Juga: 2023, Sulteng Keluar dari Status Desa Sangat Tertinggal

Sejumlah pesan disampaikan saat Jokowi memberikan sambutan di Untad, acara KMHDI, antara lain bagaimana kesiapan menghadapi bonus demografi yang puncaknya antara tahun 2028 - 2030. Apabila kesempatan ini tidak dimanfaatkan, maka Indonesia akan kehilangan momentum yang sangat berharga.

Selain itu,  juga disampaikan bahwa tuntutan masyarakat global bahwa pembangunan saatnya diarahkan kepada green economy dan green energy. Dampak global warming semakin dirasakan seperti iklim yang sudah tidak menentu. Banjir di mana-mana, kekeringan serta kebakaran telah terjadi di sejumlah daratan dunia.

Pesan yang tidak kalah menariknya saat Presiden Jokowi berkunjung dan menyapa para pedagang di pasar tradisional terbesar di kota Palu Masomba. Presiden Jokowi memberi apresiasi atas tingginya pertumbuhan ekonomi di daerah ini hingga dua digit, mencapai 15 % pada trwulan I dan turun sekitar 13 % pada triwulan II tahun 2023 akibat turunnya permintaan dan harga nikel dunia. Inipun masih tinggi diatas nasional, 5,17 %.

Baca Juga: Harga Udang Turun, HPP Naik, Sistem Budidaya Perlu Dibenahi

Jokowi selanjutnya mengatakan bahwa pertumbuhan yang tinggi karena industri nikel seharusnya dirasakan oleh masyarakat daerah ini. Tidak kemudian hanya menjadi penonton. Ini tentu menjadi tugas Gubernur, Bupati maupun Walikota agar masyarakatnya bisa menjadi pemain utama.

Dicontohkan, bahwa seharusnya keberadaan industri nikel Morowali dan Morowali Utara bisa membuka peluang usaha maupun lapangan kerja yang lebih bagi masyarakat daerah ini, yang angka kemiskinan juga masih dua digit di atas rata-rata nasional yaitu 12, 8 % pada Maret 2023.

Usaha catering untuk memenuhi kebutuhan karyawan industri nikel, suply pangan seperti beras, telur, daging, ikan, hortikultura harusnya dominan dinikmati masyarakat dari daerah ini, bukan dinikmati daerah lain. Demikian pula dengan tenaga kerja dan usaha jasa lainnya.

Baca Juga: KPN Talaga Sulawesi Tengah, Kemungkinan Terkendala pada Standarisasi dan Efisiensi

Dari pesan Jokowi, tersirat bahwa kepada Universitas Tadulako dan lembaga pendidikan lainnya di Sulteng, agar kurikulumnya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja mulai sektor pangan, industri tambang dan usaha jasa lainnya.

Harapan ini juga sejalan dengan kebijakan baru Menteri Dikbud Nadim Makarim yang tidak lagi mewajibkan pembuatan skripsi bagi mahasiswa strata satu S1, melengkapi kebijakan terdahulu kampus merdeka dan merdeka belajar.

Baca Juga: Penetapan Pj Bupati di Sulteng, Relawan Rusdy Mastura Singgung Ihwal Main Belakang dan Menelikung

Halaman:

Tags

Terkini