Sejak Adanya Tambang di Morowali Utara, Omzet Warung Pojok Ini Puluhan Juta per Bulan

photo author
- Kamis, 20 Juli 2023 | 11:38 WIB
Warung pojok satu ini diberi nama Nandy's Tenda Sarapan. Sejak adanya industri tambang di Morut, omzetnya capai puluhan juta per bulan. (Foto: Ist).
Warung pojok satu ini diberi nama Nandy's Tenda Sarapan. Sejak adanya industri tambang di Morut, omzetnya capai puluhan juta per bulan. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Keberadaan industri tambang nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, tak bisa dipungkiri membawa dampak positif bagi pedagang kecil atau UMKM.

Salah satunya yang menerima dampak secara langsung adalah usaha rumah makan atau kuliner.

Baca Juga: Perindo Target Menang di Kota Palu, Andono: Kita Tidak Boleh Kalah!

Seperti di Desa Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara. Salah satu warung pojok pinggir jalan yang diberi nama Nandy's Tenda Sarapan, bisa memperoleh omzet penjualan rata-rata Rp1,5 juta per hari. Dalam sebulan, omzetnya kurang lebih Rp33 juta.

Warung pojok yang terletak di poros Trans Sulawesi Beteleme tersebut, tidak jauh jaraknya dengan kantor Bank Sulteng Beteleme.

"Alhamdullilah, omzet penjualan rata-rata per hari mencapai Rp1,5 juta. Sewa ngontrak rumah tidak berat lagi. Biaya ngontrak Rp1,5 juta per bulan," ujar Arik Pujiastuti (55) pengelola warung Nandy Tenda Sarapan kepada Metrosulteng, Kamis (20/7) pagi.

Baca Juga: Seorang Perempuan di Luwuk Banggai Diduga Keracunan Usai Teguk Minuman Kemasan

Selain menu nasi kuning, Arik juga berjualan menu sayur lontong, sate lontong, serta nasi campur. Ia juga melayani permintaan atau pesanan nasi kotak.

"Kadang kewalahan melayani pelanggan yang terdiri dari karyawan Bank, ASN, pekerja proyek, masyarakat umum dan karyawan industri tambang seperti PT GNI. Setiap pagi hari mereka memesan nasi kotak untuk bekal di tempat kerja," kata Arik.

Saat terjadi pandemi Covid-19 lalu, penghasilan sempat anjlok. Namun setelah situasi pandemi berakhir, penjualan kembali normal.

"Saat ini sudah alhamdulillah. Saya dan istri cukup kewalahan melayani permintaan pelanggan," sambung A. Ilham Dg Manessa (57), suami Arik Pujiastuti.

Baca Juga: PLN Kembali Jadwalkan Pemadaman Listrik Sejumlah Wilayah di Kabupaten Banggai

Disisi lain kata Ilham, keberadaan industri tambang sangat positif bagi pelaku ekonomi. Meski begitu, stok gas elpiji untuk memasak, masih sulit didapatkan. Itu pun kalau didapat harganya meroket hingga Rp 60 ribu per tabung ukuran 3 Kg.

"Kami pedagang kecil yang hanya buka warung dari pukul 06.00 sampai dengan pukul 11.00 Wita, berharap ada ketagasan dari pemerintah daerah Kabupaten Morowali Utara untuk menindak dugaan pangkalan maupun pengecer yang nakal," pinta bapak tiga anak ini.

Diketahui, warung pojok Nandy's Tenda Sarapan, buka setiap hari kerja saja, yakni hari Senin s/d hari Jumat. Sedangkan hari Sabtu Minggu tutup alias tidak buka. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X