"Kasihan juga PT ANA. Begitu kelapa sawit mereka sudah berbuah dan sudah menghasilkan, tiba-tiba muncul klaim. Yang parahnya lagi, bukan hanya diklaim saja lahannya, tapi hasil kebunnya juga ikut diambil," prihatin Lian.
Khususnya di Desa Bunta, Lian mengakui lahan yang dijadikan kebun sawit PT ANA, sebelumnya berstatus lahan adat. Kondisinya tergenang air selama bertahun-tahun. Kalaupun ada warga yang berkebun, jumlahnya bisa dihitung.
"Makanya, lahan kebun sawit di Desa Bunta, banyak lahan plasma. Historisnya karena dulunya lahannya tanah ulayat," tandas Lian. ***