METRO SULTENG- Kekayaan sumber daya alam di Sulawesi sangatlah melimpah khususnya disektor komoditas nikel, namun disekitar wilayah pertambangan masih terdapat ekonomi masyarakat yang miskin ekstrim.
Pernyatan ini diungkapkan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Repoblik Indonesia (MPR-RI) Bambang Soesatyo pada Senin malam (6/3/23) lalu.
Menurutnya, Indonesia memiliki nikel terbesar di dunia namun masyarakat disekitar penambangan hidup dalam kategori miskin ekstrim.
"Tanahnya kaya, pertanyaan kenapa rakyat yang hidup dan tinggal di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan, yang di bawahnya ada nikel dan batubara masih hidup dalam garis kemiskinan," kata dia dikutip tempo.co.
Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Vera Mastura Sampaikan Hal Tegas Ini ke Partai NasDem
Hal ini sempat ia pertanyakan kepada para Gubernur di Sulawesi, apa penyebab kemiskinan ekstrem disekitar wilayah penambangan nikel.
Secara terpisah, soal kemiskinan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan hal itu bisa teratasi jika ada anggaran yang mencukupi.
Baca Juga: KPK Apresiasi Polres Banggai Kepulauan Dapat Tuntaskan Korupsi di Bawaslu Balut
"Itu lah kalau ada duit, program pengentasan Kemiskinan ekstrem kami jalan," ucap Rusdy.
Dibalik itu, ia menbeberkan angka kemiskinan ekstrim di wilayahnya telah turun dari yang sebelumnya berada di angka 12 persen turun satu persen.***