Dukung Program Lingkungan, PT IMIP Donasikan Armada Persampahan untuk Desa Labota

photo author
- Senin, 24 November 2025 | 08:21 WIB
PT IMIP salurkan bantuan CSR perkuat penanganan sampah di bahodopi (Metrosulteng)
PT IMIP salurkan bantuan CSR perkuat penanganan sampah di bahodopi (Metrosulteng)

 

METROSULTENG — Upaya percepatan penanganan sampah di Kecamatan Bahodopi kembali mendapat dorongan signifikan. PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menyerahkan sarana pengelolaan sampah berupa delapan kontainer dan satu unit truk arm roll kepada Pemerintah Desa Labota pada Minggu (24/11/2025). Bantuan ini menjadi bagian dari komitmen CSR perusahaan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan di wilayah operasionalnya.

Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada manajemen PT IMIP. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan langkah lanjutan berupa penyediaan lahan seluas 2,6 hektare sebagai lokasi pembuangan sampah sementara.

"Kolaborasi pemerintah dan perusahaan harus diikuti dengan percepatan eksekusi di lapangan,"ujar Iksan. 

Baca Juga: Dampak IMIP di Bahodopi: Wirausaha Lokal Bermunculan, Omzet Meningkat Tajam

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali juga menyambut baik bantuan tersebut. Kadis LH, Nukrah, mengungkapkan bahwa fasilitas baru ini akan mendukung operasional Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang sedang dipersiapkan. Selain ruang pembuangan, TPS3R akan dilengkapi fasilitas pemilahan, pencacahan, serta satu unit PDU.

“Dengan dukungan dari PT IMIP, kami dapat melanjutkan program pengelolaan sampah yang sudah disusun. Insyaallah kami siap menyelesaikan persoalan sampah di Bahodopi,” ujarnya.

Di sisi lain, PT IMIP menegaskan bahwa kontribusi perusahaan dalam isu lingkungan adalah kewajiban moral dan komitmen jangka panjang. Manager Legal dan Government Relation PT IMIP, Askurullah, menjelaskan bahwa sektor swasta tidak bisa melepaskan diri dari tanggung jawab atas dampak aktivitas industri di kawasan Bahodopi.

Baca Juga: IMIP Libatkan 150 Mahasiswa Untad dalam Pembelajaran Kelas Hilirisasi Industri

“Kami memahami bahwa masalah sampah bukan semata-mata kewajiban pemerintah. Sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah ini, kami harus menjadi motor penggerak untuk hal-hal yang sifatnya urgent seperti persampahan,” tuturnya.

Dengan dukungan fasilitas baru, penyediaan lahan, serta kesiapan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan, penanganan sampah di Bahodopi ditargetkan berjalan lebih terarah dan berkelanjutan. Pemerintah menekankan komitmen mencapai wilayah bebas sampah pada 1 Januari 2026.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X