Indonesia Kunci Transisi Energi Dunia: Membangun Masa Depan dari Mineral Kritis

photo author
- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 10:45 WIB
Bernardus Irmanto, Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia (Ist)
Bernardus Irmanto, Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia (Ist)

METROSULTENG— Indonesia kembali menjadi pusat perhatian dunia dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di Jakarta, 10 Oktober 2025. Melalui sesi dialog strategis, forum ini membahas peran penting Indonesia dalam mendukung transisi energi global melalui pengelolaan mineral kritis secara berkelanjutan.

Sesi berdurasi 90 menit yang diselenggarakan oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bertajuk “Indonesia at the Epicenter of Critical Minerals: Nickel, Copper, and the Global Energy Transition” menghadirkan para pemimpin dari kalangan pemerintah, industri, dan lembaga keberlanjutan. Mereka membahas bagaimana Indonesia dapat menyeimbangkan kekayaan sumber daya alamnya dengan tanggung jawab terhadap lingkungan, inklusi sosial, dan ketahanan ekonomi jangka panjang.

Dipandu oleh Ashwin Balasubramanian, Partner di McKinsey & Company, sesi ini menghadirkan sejumlah pembicara, yakni Bernardus Irmanto (Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia), Dr. Ing. Tri Winarno (Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), David Wei (General Manager, Huayou Indonesia), Tom Malik (Head of Corporate Communications, PT Merdeka Copper Gold Tbk), serta Rebecca Burton (Deputy Director, Initiative for Responsible Mining Assurance – IRMA).

Baca Juga: Terduga Pelaku Kasus Asusila Heri Hasbi Dikenal Kebal Hukum, Pernah Terjerat Korupsi dan Pungli Tapi Selalu Lolos, Intip Rekam Jejak Oknum Kades Tompe

Permintaan global terhadap nikel dan tembaga—dua mineral penting dalam produksi kendaraan listrik, energi terbarukan, dan sistem elektrifikasi—diproyeksikan akan meningkat dua hingga tiga kali lipat pada tahun 2040. Dengan cadangan nikel terbesar di dunia dan operasi tembaga yang terus berkembang, Indonesia berada di jantung transformasi energi global.

“Mineral kritis merupakan fondasi transisi energi global, dan Indonesia berada di pusatnya,” ujar Bernardus Irmanto, CEO PT Vale Indonesia.

“Misi kami bukan sekadar memenuhi permintaan dunia, tetapi melakukannya secara bertanggung jawab—menjadikan keberlanjutan, transparansi, dan pemberdayaan masyarakat sebagai dasar kontribusi Indonesia menuju masa depan net-zero.”

Baca Juga: Ditengah Keterbatasan, Perempuan Ini Hadirkan Layanan Keuangan AgenBRILink di Kepulauan Mentawai

Mewakili arah kebijakan pemerintah, Dr. Ing. Tri Winarno menegaskan pentingnya integrasi prinsip keberlanjutan dalam strategi hilirisasi dan dekarbonisasi nasional.

“Komitmen Indonesia terhadap pengelolaan mineral yang bertanggung jawab sangat jelas—pertumbuhan industri tidak boleh mengorbankan keseimbangan lingkungan,” tegasnya.

“Melalui inovasi, kolaborasi, dan kepatuhan terhadap standar internasional, Indonesia akan terus memperkuat kepemimpinannya dalam transisi energi global sambil memberi manfaat nyata bagi masyarakat.”

Dari perspektif industri global, David Wei, General Manager Huayou Indonesia, menyoroti pentingnya kemitraan jangka panjang berbasis inovasi dan keberlanjutan.

“Keberlanjutan kini menjadi tolok ukur kredibilitas global,” ujarnya.

“Kolaborasi kami dengan PT Vale membuktikan bahwa industri dapat tumbuh dengan bertanggung jawab—mengurangi jejak karbon dan meningkatkan kesejahteraan bersama.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X