Memahami Bearish Engulfing Dalam Trading Crypto

photo author
- Selasa, 23 September 2025 | 14:21 WIB
Trading Crypto
Trading Crypto

Setelah munculnya bearish engulfing, harga ETH/IDR terlihat mengalami penurunan tajam. Bagi pemilik posisi long, kehadiran pola ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil profit (jika sudah untung) atau segera keluar dari posisi untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Keterbatasan dari Bearish Engulfing

Seperti pola grafik lainnya, bearish engulfing tidak sepenuhnya dapat diandalkan karena bisa jadi memberikan sinyal palsu. Selain itu, bearish engulfing termasuk dalam kategori lagging indicator. Ia hanya akan terbentuk setelah terjadinya perubahan harga, sehingga sinyal yang dihasilkan biasanya terlambat.

Selain itu, bearish engulfing juga memerlukan indikator tambahan untuk mendapatkan konfirmasi. Hal ini dapat menyebabkan trader kehilangan momentum karena harus menunggu validasi sinyal.

Keberhasilan bearish engulfing juga dipengaruhi oleh kondisi pasar. Dalam tren naik yang panjang, kemunculannya memiliki keandalan yang baik. Namun, pada saat pasar sedang sideways atau dalam tren jangka pendek, keandalannya berkurang.

Sinyal bearish engulfing menjadi jauh lebih dapat diandalkan saat digunakan dalam timeframe jangka panjang, seperti harian atau mingguan. Pada timeframe yang lebih pendek, seperti satu jam, pola ini cenderung kurang efektif. Sinyalnya dapat dipengaruhi oleh pergerakan jangka pendek yang lebih fluktuatif atau kebisingan pasar.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.***

 

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Rekomendasi

Terkini

X