METRO SULTENG – Anggota Komisi II DPR RI, Longki Djanggola, bersama rombongan Komisi II melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu 7 Mei 2025.
Rombongan wakil rakyat tersebut dipimpin langsung M. Rifqinizamy Karsayuda, selaku ketua Komisi II, saat tiba di bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.
Longko Djanggola, anggota Komisi II yang berasal dari dapil Sulteng, menyoroti kinerja BUMD di provinsi itu yang ia nilai belum optimal.
Hal itu disampaikan Longki kepada Gubernur Anwar Hafid Wagub Reny Lamadjido dan jajarannya di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, saat pertemuan.
Baca Juga: Berkunjung ke Sulteng, Rifqinizamy Karsayuda Disambut Hangat Gubernur Anwar Hafid
Pertemuan berlangsung di Ruang Polibu dipimpin M. Rifqinizamy Karsayuda. Juga hadir para kepala daerah se-Sulteng, serta Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni.
Longki menyebut masalah BUMD sudah lama terjadi. Bahkan sejak ia menjabat gubernur, banyak program BUMD yang gagal terlaksana.
“Dulu saat saya gubernur, banyak BUMD hanya jadi wacana. Tidak ada yang benar-benar berjalan. Ini perlu perhatian serius. BUMD harus dikelola tenaga profesional,” tegas Longki.
Ia juga menyinggung manajemen Bank Sulteng. Menurutnya, bank daerah itu butuh SDM yang paham dunia keuangan.
“Bank Sulteng harus diisi oleh orang yang ahli di bidangnya,” katanya.
Baca Juga: Longki Djanggola dan Kenangan Gerobak Guru Tua
Gubernur Anwar Hafid mengakui tantangan tersebut. Ia menyebut pemerintah provinsi sudah mulai melakukan evaluasi menyeluruh terhadap BUMD.
“Kami ingin memastikan BUMD benar-benar memberi nilai tambah bagi daerah,” ucap Anwar.
Ia juga menekankan pentingnya regulasi yang tegas untuk mendukung kinerja BUMD dan BLUD.
“Komisi II DPR RI, kami harap bisa mendorong regulasi yang berpihak pada daerah. Agar BUMD dan BLUD bisa dikelola lebih profesional dan transparan,” lanjut Anwar.