METRO SULTENG - Daerah penghasil ore nikel kabupaten Morowali Utara (Morut) jadi incaran pedagang sayur mayur asal dari Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Napu Kabupaten Poso dan menyusul dari daerah Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Diketahui Kabupaten Morowali Utara yang di hadiri oleh puluhan investor tambang dan industri smelter nikel, menyerap puluhan ribu tenaga kerja yang tersebar di ratusan kamar kamar kost, membutuhkan konsumsi makanan ber vitamin yang terkandung dalam sayur mayur, seperti labu siam, tomat apel, sayur kool, buncis, kacang panjang, sayur bayam, semangka, pepaya dan lain lain sayur maupun buah-buahan.
Baca Juga: Pemdes Ululere dan Bahomoahi Menutup Sementara Akses ke seba-seba, Jalan Ditutup Total
Salah satu pemasok sayur mayur asal dari Napu, bernama Putu Suwandika, mengaku sudah sekitar tiga tahunan jadi pedagang atau pemasok sayur ke Kabupaten Morowali Utara, yang seiring dengan maraknya investor tambang nikel.
"Sayuran ini dari daerah Napu, memang sudah sekitar tiga tahunan berdaganv sayur dan buah-buahan secara grosir, sayuran ini di bongkar di pasar Beteleme, untuk di jual eceran oleh pedagang pasar, bahkan pesanan sayur mayur asal Napu ini, juga dipesan oleh pelanggan saya di Kolonodale," Ujar pria asal Nusa Lembongan Pulau Bali, Kamis (17/4).
Tak kalah larisnya lagi sayur mayur asal Kabupateb Enrekang, Sulawesi Selatan, para pedagang pasar Beteleme, Kecamatan Lembo, mengaku kualitasnya tahan lama untuk disimpan, sementara sayur mayur asal daerah Palolo Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah juga mulai merambah ke Morowali Utara dan kabupaten Morowali.
"Kami berminat untuk memasok sayur mayur asal daerah Palolo atau asal dari Dongi-Dongi ke daerah tambang di Morowali Utara, pasalnya kualitasnya bisa bersaing dengan daerah lain," cetus ibu berparas cantik berambut pirang asal dari Palolo kepada media ini, Jumat (18/4).***