Pariwisata Lokomotif Ekonomi Baru, SDM, Peta Destinasi dan Infrastruktur Mesti Disiapkan

photo author
- Jumat, 8 November 2024 | 06:08 WIB
Dr. Hasanuddin Atjo. (Foto: Ist).
Dr. Hasanuddin Atjo. (Foto: Ist).

Berdasarkan lapangan usaha, Industri pengolahan (terutama smelter nikel), berkontribusi sebesar 47, 37 persen, sektor pertanian, perikanan maupun kehutanan 15,77 persen dan sektor penggalian tambang 15,30 persen. Selanjutnya konstruksi 8,31 persen serta perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan motor sebesar 5,82 persen.

Kelima sektor ini berkontribusi sebesar 92,67 persen terhadap PDRB Sulteng, dan sisanya 7,33 persen disumbangkan oleh 12 sektor lainnya termasuk sektor pariwisata yang diperkirakan kurang dari angka 1 persen. Padahal potensi dari sektor ini sangat menjanjikan.

Kemajuan sektor pariwisata pada satu wilayah termasuk di Sulawesi Tengah akan sangat dipengaruhi oleh tiga prinsip yaitu bagaimana menciptakan (1) kualitas pelayanan, (2) rasa nyaman dan (3) jaminan rasa aman yang kondisinya saat ini ketiganya dinilai belum bisa memberi rasa puas wisatawan manca negara dan nasional.

Baca Juga: Sirtukil Sulteng ke IKN Kemahalan, Sulbar dan Banten Siap-siap Jadi Penyuplai Utama

Satu contoh sederhana saat mengakses informasi melalui jaringan internet, maka sangat terbatas informasi bagaimana alur destinasi, cara menuju ke destinasi dan pihak ketiga yang berperan sebagai biro jasa.

Contoh lainnya ketika seorang wisatawan atau kelompok landing di Bandara Mutiara Sis Al Jufrie Palu pada pagi hari, mereka akan kehilangan waktu hingga 5 - 6 jam, karena waktu chekin di hotel setelah pukul 12 siang.

Padahal kalau peta destinasi telah disiapkan, biro jasa dan infrastruktur kepariwisataan telah menunjang, maka mereka bisa memanfaatkan waktu untuk mengunjungi dua atau tiga destinasi di sekitar kota Palu.

Selanjutnya pada malam hari mereka bisa menikmati pantai Talise yang kini sedang proses revitalisasi karena dampak gempa dan tsunami tahun 2018 sembari makan malam dan mendengarkan kisah kejadian tahun 2018.

Mewujudkan tuntutan ketiga prinsip dasar itu bukanlah perkara mudah. Diperlukan satu peta jalan rencana induk pembangunan pariwisata
daerah (RIPDA) atau reviewnya yang tentu harus difokuskan kepada strategi (1) penguatan SDM, (2) peta ragam destinasi wisata dan kemudahan akses informasi, (3) pengembangan infrastruktur kepariwisataan, (4) strategi promosi, dan (5) rencana aksi.

Gagasan yang disampaikan dalam artikel ini diharapkan berperan sebagai stimulan untuk dididkusikan lebih dalam dan selanjutnya teragendakan dalam sebuah dokumen.
SEMOGA. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X