METRO SULTENG-Inovasi terbaru dalam pemanfaatan limbah kulit kakao sebagai pakan ternak disosialisasikan kepada masyarakat Desa Sepe, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso. Kegiatan ini dipimpin oleh Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang terdiri dari Dr. Andri Amaliel Managanta, SP M.Si, Ir. Yan Alpius Loliwu, SP MP IPM, Ika Paramitha Lantu, S.S M.Pd, serta mahasiswa Michael K Wijaya dan Deliana Ngkedo, yang bertujuan memperkenalkan solusi berkelanjutan bagi para peternak lokal.
Baca Juga: Kejati Sulteng Adakan Rakor Pengawasan Aliran Kepercayaan
Acara ini difalisitasi oleh DRTPM KEMDIKBUDRISTEK dan dibuka langsung oleh Kepala Desa Sepe Darsjion T Rania, yang menyambut baik inisiatif tersebut sebagai langkah penting untuk meningkatkan ekonomi petani dan peternak setempat.
Tim menjelaskan bahwa limbah kulit kakao yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dapat diolah menjadi pakan ternak berkualitas tinggi. Selain itu, inovasi ini diharapkan mampu mengurangi limbah pertanian sekaligus menekan biaya pakan ternak.
Selama kegiatan, para petani kakao maupun peternak dan warga desa mendapatkan penjelasan rinci tentang proses pengolahan kulit kakao menjadi pakan ternak serta manfaatnya dalam mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan keberlanjutan usahatani kakao.
Baca Juga: Lebih dari Pendidikan Gratis, Program Anwar-Reny Membuat SDM Sulteng Naik Kelas
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta menunjukkan antusiasme dan ketertarikan besar terhadap inovasi tersebut.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para peternak di Desa Sepe dapat segera mengaplikasikan teknologi pakan ternak dari limbah kakao, sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi petani di Sulawesi Tengah, maupun Indonesia.