Anwar Hafid Akui Petani di Sulteng Masih Hadapi Tantangan Besar

photo author
- Selasa, 24 September 2024 | 22:35 WIB
Anwar Hafid saat bertemu warga Kabupaten Morowali beberapa waktu lalu. (Foto: Ist).
Anwar Hafid saat bertemu warga Kabupaten Morowali beberapa waktu lalu. (Foto: Ist).

METRO SULTENGPetani sebagai Penyangga Tatanan Negara Indonesia (PETANI) seharusnya tidak lagi menghadapi kesulitan dalam memperoleh pupuk, mengakses lahan garapan, atau bahkan kehilangan tanahnya demi kepentingan kelompok tertentu.

Pesan tersebut disampaikan calon Gubernur Sulawesi Tengah 2024, Anwar Hafid, dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN) yang diperingati setiap tanggal 24 September.

Peringatan HTN tahun ini menandai 64 tahun refleksi terhadap perjuangan masyarakat dan petani di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Temui Demonstran Hari Tani, Ridha Saleh Tegaskan Keberpihakan Gubernur kepada Petani

Anwar Hafid menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh petani di Sulteng atas peran penting mereka.

"Saya percaya ketersediaan pupuk dan peran aktif pemerintah dalam mengatasi masalah petani, merupakan solusi tepat untuk menjaga kelangsungan sektor pertanian, khususnya di Sulawesi Tengah. Pemerintah tidak boleh lagi mengabaikan masalah petani, sudah seharusnya pemerintah hadir mendengarkan keluh kesah mereka," kata Anwar Hafid.

Pemerintah kata dia, harus siap menerima kritik dan saran dari para petani. Jika pasangan BERANI (Bersama Anwar Reny) diberi amanah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, mereka berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan petani dan memastikan hak-hak yang dijamin oleh negara.

Mantan Bupati Morowali dua periode dan anggota DPR RI ini juga mengakui, berbagai tantangan yang dihadapi petani di Sulawesi Tengah saat ini. Mulai dari masalah pupuk hingga kehadiran mafia pertanian.

Baca Juga: Kepemimpinan Anwar Hafid Cerminan Figur Matang Demokrasi

"Petani masih menghadapi tantangan besar, mulai dari akses pupuk, tata niaga yang tidak pasti, keberadaan mafia pertanian yang meresahkan, konflik agraria, hingga berbagai tantangan lainnya," ungkap Ketua Partai Demokrat Sulteng ini.

Sementara itu, Aktivis Agraria dan Lingkungan Hidup Sulteng, Eva Bande, mengingatkan pentingnya Hari Tani Nasional sebagai pengingat bagi para pengambil keputusan dan korporasi. Saat ini, kata dia, masih marak praktik penyerobotan dan perampasan lahan garapan petani, serta kriminalisasi terhadap petani yang memperjuangkan hak-haknya.

“Sosok Pak Anwar Hafid adalah tokoh yang perlu kita dukung, karena beliau sangat bersemangat dalam mendorong kemajuan kaum tani dan berkomitmen menyelesaikan berbagai konflik agraria yang terjadi di Sulawesi Tengah dalam beberapa tahun terakhir," ujar Eva.

Baca Juga: Gagasan dan Kerja Nyata Menjadikan Anwar Hafid Lebih Dicintai Rakyat

Eva menilai, pendekatan yang dilakukan pasangan BERANI sangat relevan, terutama karena data BPS menunjukkan jumlah petani di Sulteng mencapai 457.492 unit Usaha Pertanian Perorangan (UTP). Kebijakan yang ditawarkan pasangan BERANI akan difokuskan pada komoditas utama seperti cengkeh dan kakao.

“Jaminan terhadap komoditas produksi petani, seharusnya tidak hanya bergantung pada sektor swasta atau perusahaan-perusahaan perkebunan sawit yang merampas tanah rakyat,” tandas Eva. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X