METRO SULTENG-Omega Speedmaster Professional Moonwatch, yang sering disebut sebagai “Moonwatch”, mempunyai kedudukan penting dalam sejarah horologi. Terkenal karena hubungannya dengan misi NASA ke bulan, Speedmaster telah menjadi penunjuk waktu ikonik yang didambakan oleh para penggemar jam tangan dan pecinta ruang angkasa.
Baca Juga: Jam Tangan Pintar Terbaru Untuk Pelari Diluncurkan, Garmin Forerunner 165 dengan GPS Internal
Dengan desainnya yang tak lekang oleh waktu dan presisi yang luar biasa, Omega Speedmaster terus memikat imajinasi semua orang yang mengapresiasi perpaduan antara inovasi dan gaya; dua rilisan baru dari merek ini menunjukkan bahwa meskipun Speedmaster telah ada selama beberapa dekade, selalu ada sesuatu yang baru untuk dilihat.
Tentu saja, jam tangan dua warna bukanlah hal baru, dan juga bukan hal baru bagi Moonwatch, tetapi jam tangan ini jarang ditemukan. Saya melakukan pemeriksaan cepat pada Chrono24 sebelum menulis artikel ini, dan ada ratusan Jam Tangan Bulan emas yang dijual dan ribuan jam tangan baja, tetapi tersedia kurang dari 20 model emas dan baja.
Jam tangan baru ini berukuran 42,0 mm x 13,2 mm dan memiliki bentuk lug bengkok khas Omega, lengkap dengan penyikatan dan pemolesan untuk memberikan tampilan berkelas.
Jam tangan ini dilengkapi dengan emas Moonshine atau Sedna 18k, yang keduanya merupakan campuran unik untuk Omega, dan tali jamnya juga menggunakan campuran emas tertentu.
Kedua jam tangan tersebut juga memiliki bezel Ceragold. Ceragold adalah varian bezel Liquidmetal Omega, yang menggunakan panas dan tekanan untuk membuat logam (dalam hal ini emas) membentuk ikatan kimia dengan keramik bezel; jadi, bezelnya utuh.
Model Moonshine mendapat pelat jam berwarna keperakan dengan subdial berwarna Moonshine, penanda dan jarum jam dengan teks dan cetakan hitam.
Sementara itu, versi Sedna mendapat pelat jam berwarna Sedna dengan subdial hitam, cetakan hitam, jarum jam berwarna Sedna, serta spidol.
Kedua jam tangan ini menjaga kesederhanaan Moonwatch karena tidak menampilkan informasi lain selain waktu dan waktu kronograf, namun tachymeter pada bezel berarti jam tangan tersebut masih merupakan instrumen yang berguna.
Baca Juga: Bertatahkan Emas Merah Muda dalam Model Laureato Terbaru Girard-Perregaux
Di dalam kedua jam tangan terdapat kaliber 3861 yang digulung secara manual, yang merupakan versi terbaru dari kaliber 1861 yang telah digunakan Omega selama beberapa waktu.
Mesin jam 3861 masih merupakan mesin yang masih sederhana, namun menerima banyak peningkatan sehingga dapat memenuhi persyaratan Master Chronometer bersertifikasi METAS.
Artinya, pada dasarnya, jam tangan ini sangat akurat tetapi juga tahan terhadap guncangan dan juga tingkat magnet yang lebih tinggi.
Hal ini juga membantu karena kopling samping dan kamera kronograf terlihat melalui casing belakang, jadi ada banyak hal yang bisa dilihat.