METRO SULTENG - Harga beras di daerah industri tambang di Kabupaten Morowali Utara (Morut) Sulawesi-Tengah, harganya merangkak naik, bahkan hanya dalam tempo sekitar dua pekan harganya berubah.Sementara rumah makan dan warga berpenghasilan rendah mengeluh akibat harga beras merangkak naik.
Pantauan langsung di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, di salah satu rumah makan mengatakan, dua pekan lalu harga beras kisaran Rp 730-740 ribu per 50 Kg, sekarang melibatkan tembus dengan harga Rp 750 ribu perzak isi 50 Kg.
"Kalau sebelumnya sekitar dua pekan lalu harga masih kisaran Rp 730 sampai dengan Rp 740 ribu per 50 kg," ujar pemilik rumah makan dua putri di Desa Bunta Morowali Utara, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: Peduli Nasib Guru Honorer, PT LTT Berikan Insentif
Hal senada dikatakan pemilik rumah makan yang tak jauh jaraknya dari RM dua putri, juga mengeluh akibat harga beras yang selama dua pekan ini harganya naik.
"Terpaksa kami harus menakar nasi yang akan disajikan kepada pengunjung dikarenakan harga beras selama dua pekan belakangan ini merangkak naik, dari harga 160 perzak isi 10 Kg Minggu lalu sekarang. Harga Rp 170," kata pengelolah rumah makan di Desa Bunta
Ditemui terpisah, salah satu pedagang beras di Desa Bunta mengaku harga beras tergantung kualitasnya dan tidak bisa diprediksi perubahan harganya.
Baca Juga: Praperadilan CDW Diterima, Hakim Perintahkan Pemohon Dikeluarkan dari Tahanan
"Sebelumnya harga Rp 155 ribu perzak isi 10 kg, sekarang harganya Rp 170, bahkan setiap beras yang datang dipasok dari luar daerah kadang harganya naik, meski begitu tidak bisa diprediksi, kalau belinya dari grosir naik otomatis kami pengecer juga menaikkan harga," tutur pedagang beras.***