Jelang Nataru, Harga Kebutuhan Pokok di Morowali Utara Merangkak Naik

photo author
- Kamis, 14 Desember 2023 | 15:51 WIB
Pasar Sentral Beteleme, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng.
Pasar Sentral Beteleme, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng.

METRO SULTENG - Harga kebutuhan pokok di daerah penghasil ore nikel Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru atau Nataru.

Pantauan wartawan pada Kamis (14/12/2024) di Pasar Sentral Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara, kenaikan harga sembako rata-rata terjadi. Hampir semua alami kenaikan harga. 

Baca Juga: Tekad Membaja Nursaida, Memperjuangkan Kesetaraan Gender di Sektor Hilirisasi Nikel di Morowali Utara

Beberapa pedagang di Pasar Beteleme mengakui bahwa harga beras ikut naik sekitar Rp 500,00 (lima ratus rupiah) per kilogram. 

"Harga beras mengalami kenaikan. Meski begitu, kenaikan harga beras diprediksi masih akan terjadi di bulan Januari 2024. Ini dipicu oleh hasil panen petani yang menurun," tutur Jeri, salah seorang pedagang di Pasar Beteleme.

Sementara itu, harga minyak goreng dan terigu juga mengalami kenaikan. Padahal sebelumnya harganya masih normal. 

"Sebelumnya, harga terigu per kilogram Rp 13 ribu. Namun menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, naik menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Sementara harga minyak goreng kemasan, yang sebelumnya Rp 18 ribu per liter, melonjak menjadi Rp 20 per liter," kata Hj. Bunga, pedagang lainnya di Pasar Beteleme. 

Baca Juga: Usai Cek Gudang Logistik KPU, Kabag Ops Sambangi Kantor Bawaslu Morowali Utara

Tidak hanya itu, harga gula pasir juga mengalami kenaikan. "Sebelumnya, harga gula pasir dijual dengan harga Rp 13 ribu per kilogram, tetapi sekarang naik menjadi Rp 16 ribu" ujar pedagang. 

Yang mengalami kenaikan harga paling signifikan adalah cabai rawit. Menurut pedagang rempah dan sayur mayur yang bernama Voni, harga cabai rawit yang diterima dari bongkaran sekitar Rp 105 ribu per kilogram dan dijual dengan harga Rp 120 per kilogram.

Pasalnya, jika cabai rawit terjual dalam waktu lama, sebagian bisa mengalami kerusakan atau membusuk. Meski begitu, harganya masih fluktuatif, kadang Rp 85 ribu, Rp 90 ribu, dan Rp 100 per kilogram. 

Baca Juga: Pimpin Pengambilan Sumpah, Wagub Sulteng Minta BKD Lebih Aktif

Demikian halnya harga bawang putih juga mengalami kenaikan.

"Bawang putih yang sebelumnya dijual Rp 35 ribu per kilogram, sekarang harganya Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah, dari Rp 30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 35 per kilogram," ujar Dg Jabir, pedagang laki-laki di Pasar Beteleme. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X