Metro Sulteng - Ditengah mahalnya harga minyak kemasan saat ini, Asrianto (42) warga Desa Pasir Putih Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, melakukan inovasi dengan menciptakan minyak kelapa lokal yang diberi nama Minyak Kelapa Kampung Padang Laya.
Alhasil, minyak kelapa kampung tersebut kini telah dijual berbagai pasar yang ada di kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Bahkan menembus pasaran Jakarta dan Negara tetangga Malaysia.
Yang lebih menggembirakan lagi, Minyak Kelapa Kampung Padang Laya hasil olahan salah satu warga Desa Pasir Putih, Banggai Laut ini masuk dalam pasar internasional.
Hal itu dibuktikan dengan masuknya Minyak Kelapa Kampung Padang Laya pada Trade Expo Indonesia ke-38 yang berlangsung pada 18 hingga 22 Oktober 2023, bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE BSD), Tangerang.
Kepada Metro Sulteng, Asrianto mengungkapkan telah memproduksi minyak kelapa kampung sejak tahun 2022, dan sudah beberapa kali ikut dalam pameran expo yang diadakan di Sulawesi Tengah. Bahkan Minyak Kelapa Kampung Padang Laya menjadi salah satu topik pada seminar UMKM internasional sebagai produk unggulan di Banggai Laut.
"Melalui Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah, saya diberi kesempatan untuk ikut di Trade Expo Indonesia tahun 2023," katanya, Jumat (20/10/2033).
Meski baru menjajahi pasar global, Asrianto tetap optimis minyak kampung hasil olahannya ini mampu bersaing di pasar internasional, karena kualitasnya sudah teruji. Apalagi, Minyak Kelapa Kampung Padang Laya berhasil mencuri perhatian buyers (pembeli) asal Negara Arab, Sri langka, Kamboja dan Nigeria.
"Para buyers ini tertarik akan kualitas Minyak Kelapa Kampung Padang Laya," ujar Asrianto.
Atas suksesnya minyak kelapa ini menembus pasar global, ia berharap Pemda Banggai Laut dapat memberikan perhatian khusus untuk kemajuan produk ini," harap Asrianto.
Untuk diketahui, Trade Expo Indonesia atau TEI merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia yang berskala internasional, dan secara rutin diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan Kementerian BUMN, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Kedutaan Besar Indonesia di setiap negara, dan pemerintah daerah.
TEI ke-38 tahun 2023 yang bertema “Sustainable Trade for Global Economic Resilience,” dihadiri 1.542 pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia, dan diikuti 11.322 buyers (pembeli) dari 144 negara.
Event berskala internasional ini diselenggarakan untuk mengembangkan jaringan bisnis, menarik investasi, dan mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi buatan Indonesia di pasar internasional. *(EC)
