METRO SULTENG-Hampir menjadi hal yang tak terelakkan di era Liga Champions saat ini , Liverpool dan Real Madrid kembali bertemu, kali ini di Anfield dalam pertandingan fase liga hari Selasa.
The Reds menghentikan keterpurukan domestik mereka dengan kemenangan 2-0 atas Aston Villa pada hari Sabtu , sementara mantan pemain kunci Liverpool Xabi Alonso telah mengubah Los Blancos menjadi mesin pemenang sejak mengambil alih kendali dari Carlo Ancelotti.
Pratinjau pertandingan :
Setelah bisa dibilang "menjarah" Piala EFL dengan menurunkan pemain muda dan pemain cadangan saat melawan Crystal Palace, Arne Slot tidak punya pilihan lain selain menjadi dalang kemenangan atas Aston Villa dalam pertandingan Liga Primer hari Sabtu, agar pembicaraan tentang penjambretan yang mengejutkan tidak semakin menguat.
Baca Juga: Dari Pesawat A400M hingga Batalion Kesehatan, Ini Strategi Prabowo Perkuat Ketahanan Nasional
Pelatih asal Belanda yang tengah dikritik itu bisa saja menjadi bos Liverpool pertama yang mengalami lima kekalahan berturut-turut di Liga Premier, tetapi ia terlambat mendapatkan respons yang ia cari, karena gol ke-250 Mohamed Salah untuk The Reds mendahului gol kedua Ryan Gravenberch yang terdefleksi di Merseyside.
Sementara pasukan Unai Emery merupakan arsitek kejatuhan mereka sendiri, peningkatan pesat penampilan individu dari tim Slot juga disorot , saat juara Inggris yang diremajakan itu hanya meraih kemenangan kedua dari delapan pertandingan di semua turnamen.
Satu-satunya keberhasilan lain dalam rangkaian itu adalah keberhasilan gemilang di Eropa, saat The Reds menghancurkan Eintracht Frankfurt 5-1 pada pertandingan ketiga Liga Champions untuk naik ke 10 besar tabel fase liga, hanya di luar posisi 16 besar otomatis karena selisih gol.
Rasa malu yang dialami Eintracht mendahului kekalahan menyedihkan atas Galatasaray dan kemenangan kandang 3-2 atas Atletico Madrid, hasil terakhir mewakili kemenangan luar biasa ke-15 berturut-turut di pertandingan kandang babak penyisihan grup/fase liga Eropa bagi Liverpool, yang akhirnya tahu bagaimana rasanya merusak pesta Real lagi.
Sebelum Paris Saint-Germain menghancurkan harapan Liverpool untuk meraih kejayaan Eropa musim lalu, The Reds mengalahkan Real Madrid 2-0 di Anfield pada fase liga untuk mengakhiri delapan kekalahan beruntun yang menyakitkan melawan Los Blancos, yang telah memenangkan tujuh dari pertandingan tersebut selama periode panas itu.
Ancelotti dan Alonso secara kebetulan sama-sama tewas di Anfield pada tahun 2024-26 - tim Bayer Leverkusen yang terakhir menjadi sasaran kekalahan 4-0 - tetapi bos Real Madrid itu kembali ke tempat lamanya sekali lagi dengan tim Blancos yang tidak pernah berhenti meraih kesuksesan.
Baca Juga: Kejagung Serahkan Penilaian Aset Harvey Moeis ke Badan Pemulihan Aset
Tiga kali menang di Eropa - menumbangkan Marseille, Kairat dan yang terbaru Juventus - tim tamu juga menguasai penuh perebutan gelar La Liga, menyusul kemenangan riuh mereka atas Barcelona di Clasico dengan kemenangan telak 4-0 atas Valencia pada hari Sabtu.
Tiga belas dari 14 pertandingan Real Madrid di semua kompetisi musim ini kini berakhir dengan kemenangan - satu-satunya penyimpangan adalah kekalahan mengejutkan mereka dengan skor 5-2 dalam derby melawan Atletico - meskipun mereka adalah tim dengan peringkat terendah dari lima tim Liga Champions dengan sembilan poin dari tiga pertandingan pertama mereka.
Paris Saint-Germain, Bayern Munich, Inter Milan dan Arsenal semuanya dapat membanggakan selisih gol yang lebih unggul atas Los Blancos yang berada di posisi kelima, yang juga hanya memenangkan dua dari sembilan pertandingan kompetitif terakhir mereka melawan klub-klub Inggris, tetapi para penggemar telah belajar untuk mengabaikan Real Madrid di Liga Champions dengan risiko mereka sendiri.
