METROSULTENG – Di tengah meningkatnya kekhawatiran dunia terhadap perubahan iklim, PT Vale Indonesia Tbk kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan meluncurkan Program Jalur Auxiliary Grid untuk alternatif Hydropower Plant Supply yang dikenal dengan nama ROJALI. Inovasi ini mungkin terdengar sederhana, namun dampaknya besar dalam menekan emisi karbon di wilayah operasional tambang.
ROJALI digagas sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang selama ini digunakan saat proses pemeliharaan jaringan listrik. PLTD diketahui menghasilkan emisi CO2 yang cukup tinggi karena menggunakan bahan bakar fosil.
Sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan, PT Vale kini memanfaatkan sumber energi terbarukan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Saat pemeliharaan jaringan dilakukan, pasokan listrik dialihkan ke PLTA melalui jalur auxiliary grid. Dengan skema ini, operasi produksi tetap berjalan, dan listrik tetap tersuplai ke proses-proses vital seperti mining, utilities, furnace, dan dryer, tanpa harus bergantung pada PLTD.
Baca Juga: Breaking News! Gempa Magnitudo 6 Guncang Poso, Getaran Terasa hingga Morowali, Warga Panik
Dampaknya tak main-main. Inovasi ROJALI diklaim mampu menurunkan emisi CO2 hingga 57 persen, menjadikannya salah satu langkah paling signifikan yang pernah dilakukan PT Vale dalam upaya dekarbonisasi.
Inisiatif ini juga menjadi bagian dari komitmen besar PT Vale sebagai anggota MIIND ID dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan di setiap aspek operasional perusahaan.
Dengan hadirnya ROJALI, PT Vale tak hanya berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong efisiensi energi sebagai bagian dari langkah nyata menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
