METRO SULTENG-Raksasa Tiongkok Huawei Technologies mengambil langkah strategis untuk mendiversifikasi bisnisnya di tengah tantangan sanksi AS.
Raksasa teknologi ini kini bermitra dengan Hailiang Group, eksportir pipa tembaga terkemuka di Tiongkok dan pemimpin pasar global, untuk menawarkan solusi digital canggih. Kedua perusahaan tersebut telah berkolaborasi sejak tahun 2022
Baca Juga: SEIKO Kembali Rilis Jam Tabgan Barunya: PROSPEX MARINEMASTER SJE097, SJE099 & SKE101, Intip Modelnya
Hailiang Group, dengan beragam kepentingan di bidang pertambangan, pendidikan, pertanian, dan real estat, akan memperoleh manfaat yang signifikan dari keahlian Huawei dalam komputasi awan, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi 5G .
Kemitraan ini, yang merupakan kelanjutan dari kolaborasi berkelanjutan mereka sejak tahun 2022, bertujuan untuk merevolusi operasi Hailiang di berbagai bidang, termasuk manajemen digital, manufaktur cerdas, dan inisiatif energi ramah lingkungan.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Huawei yang lebih luas untuk menciptakan sumber pendapatan baru dengan menawarkan kecanggihan teknologinya kepada industri konvensional.
Sanksi yang dijatuhkan Amerika pada tahun 2019 mendorong Huawei untuk memikirkan kembali dan membentuk kembali model bisnisnya.
Dengan membentuk tim khusus, yang dikenal sebagai “legiun”, Huawei berfokus pada penciptaan solusi transformasi digital khusus untuk industri seperti pertambangan, bea cukai, dan sistem jalan raya pintar.
Baca Juga: Al-Nassr dan Al-Ittihad Mencapai Babak 16 besar Liga Champions Asia
Kolaborasi dengan Hailiang lebih dari sekadar ekspansi bisnis Huawei; ini merupakan bukti ketahanan dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi tekanan eksternal.
IInisiatif ini tidak hanya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Hailiang namun juga menunjukkan kemampuan Huawei dalam mendorong inovasi di luar bidang telekomunikasi.***
