METRO SULTENG- Seorang gadis cantik memilik tubuh tinggi semampai 165 Centimeter yang pernah mengudara sebagai Pramugari di Maskapai Batik Air selama 4 tahun, memilih kembali ke kampung halaman di Desa Peonea, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, membuka usaha rumah makan dan Penginapan di jalur Trans Sulawesi Poros Desa Kolaka- Desa Tomata yang diberi nama "Nanda San".
Baca Juga: Persiapan Paskibra di Morowali Telah Mencapai 85 Persen
Baca Juga: Takziah ke Rumah Duka Habib Zen Bin Umar, Kapolri: Beliau Seperti Ayah Sendiri
Sejak berhenti mengudara pada bulan April 2022, anak dari Ayah Arnius Sandewa dan Ibu Grace Ndawu ini, sekarang lebih sibuk mengurus usahanya.
"Setelah 4 tahun mengudara di Maskapai Batik Air, saya memilih pulang kampung halaman di Desa Peonea untuk berusaha dan mendekati ayah dan ibu," kata anak kedua dari dua bersaudara ini kepada metro sulteng, Kamis (11/8).
Selain pernah mengudara selaman 4 tahun, Nanda juga memiliki seorang kakak perempuan bernama dr Agnes Theresia yang kini bekerja di Sangata, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Golkar Akan Kembali Calonkan Imelda di Pilwakot Palu 2024, dan Calon Pendampingnya Ini
Baca Juga: Makin Ngeri, Pengacara Ungkap Brigadir J Tahu Rahasia Perzinahan dan Bisnis Judi Ferdy Sambo
Mantan pramugari anak kelahiran Desa ini, dikenal seorang pramugari yang loyal dan berdedikasi.
"Saya memutuskan pulang kampung untuk mandiri, mudah-mudah dengan usaha rumah makan dan Penginapan saya mampu menciptakan lapangan pekerjaan di Desaku," kata Nanda dengan nada optimis saat ditemui di
Rumah makan Nanda San.
Baca Juga: Pemda Poso Nilai Investasi PLTA PE Untuk Kepentingan Masyarakat, Ganti Rugi Sudah Selesai 100 Persen
Baca Juga: PLTA PT Vale Kapasitas 365 MW Mampu Menghilangkan Potensi Emisi Karbon 1 Juta Ton CO2
Tak hanya itu, Gadis Desa tanah Mori Ini, mengaku setelah resign dari Batik Air, ia pernah mendapat tawaran mengudara lagi di Maskapai baru di Pelita Air, namun ia telah bertekad mengembangkam usahanya dikampung halamannya.
"Setelah saya berhenti mengudara dengan Batik Air, ada tawaran di Maskapai Pelita Air, namun saya lebih terdorong berusaha dari nol yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain," bebernya.***