Namun, Senegal gagal meraih gelar juara berturut-turut pada tahun 2024, kalah adu penalti dari tuan rumah dan juara akhirnya, Pantai Gading, dalam laga babak 16 besar.
Mereka tergabung dalam Grup D bersama Botswana, Republik Demokratik Kongo, dan Benin di Piala Afrika 2025 di Maroko, yang akan dimulai pada hari Minggu.
Pertandingan melawan Kongo akan membawa kembali kenangan indah bagi Senegal, yang bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk menang 3-2 di Kinshasa Oktober lalu dan kemudian mengamankan tempat di Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Siapa Suyudi Ario Seto? Kepala BNN Baru yang Berhasil Bongkar Penyelundupan Sabu 2 Ton di Kamboja
Mane tidak mencetak gol di ibu kota DR Kongo, tetapi sebulan kemudian mencetak dua gol dalam kemenangan kandang 4-0 atas Mauritania yang memastikan tempat di Piala Dunia.
Senegal mencetak 22 gol dalam 10 pertandingan kualifikasi Piala Dunia dan Mane menjadi pencetak gol terbanyak dengan lima gol, satu gol lebih banyak dari gelandang Tottenham Hotspur, Pape Matar Sarr.
Seperti sejumlah tim yang berharap meraih gelar Piala Afrika 2025 lainnya, Senegal dimanjakan dengan banyak pilihan ketika pelatih kepala Pape Thiaw memilih penyerangnya.
Mane dari Al Nassr, Nicolas Jackson, yang dipinjamkan dari Chelsea ke Bayern Munich, Iliman Ndiaye dari Everton, dan Ismaila Sarr dari Crystal Palace hanyalah beberapa pilihan.
Kemudian ada Ibrahim Mbaye yang berusia 17 tahun dari juara Liga Champions Paris Saint-Germain, yang melakukan debut internasionalnya dalam kekalahan persahabatan melawan Brasil bulan lalu.
Beberapa hari kemudian ia menjadi pencetak gol termuda untuk Senegal dengan mencetak gol dalam kemenangan telak 8-0 atas Kenya dalam pertandingan pemanasan Piala Afrika lainnya.
Mane mencetak hat-trick melawan tim Afrika Timur tersebut — sebuah pengingat tepat waktu bagi para rival AFCON bahwa usia tidak mengurangi naluri predatornya.
Banyak pengamat menyebut Senegal sebagai salah satu favorit untuk kembali menjadi juara di Maroko dan, jika mereka berhasil, Mane akan memainkan peran kunci.
“Kami termasuk di antara favorit dan menerima itu. Saya menginginkan tim yang mendominasi,” kata Thiaw, yang berada di skuad Senegal yang mencapai perempat final Piala Dunia 2002.***