METRO SULTENG- Manager Site PT Ang and Fang Brother di Desa Lalampu, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, masih terbilang sangat belia, yaitu Nicolas Hamdani S.E, pria kelahiran Makassar 9 Oktober 1991.
Nicolas merupakan lulusan Universitas Atma Jaya tahun 2013 dan sukses menggendong gelar Sarjana Ekonomi. Dalam perjalanan mengejar pendidikan dibangku perkuliahan, Nicolas aktif dalam berbagai organisasi.
Pada tahun 2011-2012, Nicolas menjadi anggota BEM-FE Universitas Atma Jaya, kemudian tahun 2012 hingga selesai kuliah, sebagai Ketua DPM-FE Universitas Atma Jaya.
Baca Juga: Ponsel Lipat Bergaya Buku Terbaik Tahun 2024, Intip Harganya
Selanjutnya, pria tamatan SMA Katolik Rajawali Makassar itu melanjutkan kehidupannya di dunia kerja dengan menjadi Staff Accounting at Bintang Setia UPG dari tahun 2013 – 2018.
Kemudian di tahun 2019 hingga saat ini, Nicolas dipercaya memimpin salah satu perusahaan pertambangan biji nikel di Kabupaten Morowali, yaitu PT Ang and Fang Brother site Lalampu.
Bertepatan ditahun itu, Nicolas melepas masa lajangnya dengan menikahi Stefanie Meiske Sirapanji M.Th. dan dikaruniai dua buah hati yaitu Clarissa dan Clayton.
Anak pertama dari dua bersaudara itu memiliki prinsip kerja yang simple. Baginya, "Apapun yang menjadi bagian pekerjaannya maka akan dilakukan dengan semaksimal mungkin dan terbaik serta apa yang menjadi bagian dari tuhan, biarkan tuhan yang menjalankan sesuai rencananya".
Baca Juga: Menunggu Pengumuman KPU, Anwar Hafid Imbau Masyarakat dan Pendukung Tetap Tenang dan Tertib
Begitupun dalam kehidupan sehari-hari. Nicolas atau yang akrab disapa Nico, berpendapat bahwa apapun penilaian orang terhadapnya, baik atau buruk semuanya dikembalikan kepada yang menilai, apabila dinilai buruk, baginya tidak masalah dan itu merupakan sebuah bahan koreksi agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Selama menjadi Pimpinan Site PT Ang and Fang Brother di Desa Lalampu, Nico menjalankan perannya dengan baik. Seperti aktif bersosialisasi dengan masyarakat setempat, menjalankan kaidah-kaidah pertambangan yang baik serta pernah menjadi narasumber materi investasi di Morowali bersama Kerukunan Masyarakat Kecamatan Bahodopi (KMKB).
Selain profil singkat diatas, diusia 33 tahun ini Nico pernah memiliki cerita unik semasa dia masih duduk dibangku perkuliahan. Kala itu, Nico berencana menunda untuk menyusun skripsi dan proposal.
Sementara teman-teman kampusnya sudah mulai mengurus proposal, persiapan skripsi dan lain – lain nya. Momen ini dibawah santai, alhasil rencananya ketahuan dan di marahi ibunya.
"Dapat omel dari mama dan disuruh percepat selesaikan proposal dan deskripsi," ujar Nico tersenyum saat berbincang santai dengan Metrosulteng menceritakan perjalanan hidupnya, Rabu (11/12/24).
