Abuya Ghufron Mengaku Bisa Bahasa Semut, UAH Beri Sindirian Tanda-tanda Akhir Zaman Orang tidak Jelas di Ulamakan

photo author
- Jumat, 28 Juni 2024 | 19:59 WIB
Mama Ghufron
Mama Ghufron

METRO SULTENG-Baru-baru ini media sosial heboh Ceramah Abuya Mama Ghufron. Nitizen menyindir Mama Ghufron yang mengaku bisa bicara dengan semut, dan punya kemampuan bahasa semut dan berbahasa Suryani.

Video viral ini diunggah para nitizen di Tiktok. Dalam video tersebut, pria gondrong berkumis lebat itu, sedang berceramah mengisi sebuah kajian yang diselenggarakan di Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Baca Juga: Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2024, Ini Berkas Yang Harus Kamu Sediakan!

Dalam video pendek berdurasi 41 detik, Abuya Mama Ghufron menceritakan bagaimana dia mempraktikkan percakapan dengan semut.

"Makanya ditanya kata semut, ini bahasa semut. Bismillahirrahmanirrahim ashkoli innakali yama kali innaka Ghufron, artihi inaya inaka kaliya kali fima Allah. Apakah didoakan saya Ghufron? Ya jelas lah, karena saya informasi dengan nabi, nabi siapa? Nabi Sulaiman, dengan saya," ujar Abuya Ghufron dalam video.

Pada video lain juga berisi ada penggunaan bahasa Suryani yang juga membuat heboh. Termasuk pengakuan sebagai penjaga neraka yang dianggap kontroversial.

Sontak saja potongan video yang beredar itu menuai prokontra di masyarakat. Beberapa masyarakat menyindir perkataan Abuya Ghufron.

Bahkan Ustad Adi Hidayat dalam ceramahnya menyinggung hal ini. Kata UAH, sekarang ada orang sudah bisa pakai bahasa semut.

Sambung UAH, akan datang suatu masa, ilmunya nanti mulai hilang tapi bukan ilmu langsung yang dicabut. Menguti hadis nabi UAH berkata.

Baca Juga: KLK-M Minta Jaksa Secepatnya Ungkap TSK Dugaan Penyelewengan Anggaran Dinas Perikanan Morowali

"Ulama-ulama yang pakar, kata nabi, mulai meninggal satu-satu, sampai kalau pakarnya sudah tidak ada, muncullah kemudian orang yang tidak jelas di ulamakan, orang asalnya tak jelas jadi ustad, jadi kiai,"

Tapi yang menarik mereka itu bisa diundang ke pengajian, bisa ditanya, bisa kasih fatwa, yang penanya dan yang ditanya dua-duanya tersesat".***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

X