METRO SULTENG - Keberadaan wilayah Desa Tompira yang memiliki catatan sejarah panjang selama lebih satu abad lamanya, diam-diam menyimpan misteri yang menarik untuk disimak.
Nama Desa Tompira yang terinspirasi dari pohon Tompira dengan Sungai Laa, dahulu kala di zaman Belanda (VOC) jadi satu-satunya akses ekonomi hingga ke desa-desa yang berada di sepanjang bibir sungai yang dilayari kapal-kapal Belanda.
Kini, desa yang berada di kawasan segitiga Cemerlang poros Tompira ke Kota Bungku dan ke Kota Kolonodale, kini berusia 115 tahun.
Baca Juga: Jelang Puncak HUT ke-115, Warga Desa Tompira Meriahkan Lomba Benahi Desa
Di desa ini mulai tumbuh aktivitas ekonomi yang menjanjikan. Oleh penduduknya berinovasi di sektor ekonomi. Bahkan tidak sedikit penduduk Desa Tompira jadi tenaga kerja di sektor pertambangan yakni di smelter PT.GNI dan sektor perkebunan kelapa sawit PT. ANA di Morowali Utara, Sulteng.
"Desa ini sudah berusia 115 tahun. Ini adalah usia yang sudah boleh dikatakan termasuk sudah tua. Meski begitu, kini desa ini ibarat gadis yang dipingit mulai bersolek lagi untuk menarik perhatian. Bahwa desa ini kembali remaja dengan segala pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat," tutur Sufran Tanadi, Kepala Desa Tompira, Senin pagi (20/2/2023).
Sufran menyebut, menyambut puncak ke-115 tahun Desa Tompira yang jatuh pada tanggal 25 Februari 2023, warganya turun serentak memeriahkan perhelatan yang akan menarik perhatian masyarakat yang melintas di Desa Tompira.
Baca Juga: Sosialisasi Tambang di Desa Tompira, Begini Harapan PT. Bumanik dan Warga
Yaitu membuat parade Bhineka Tunggal Ika, sehingga kerukunan, persatuan, dan kebersamaan semakin kental untuk membangunan desa ini di kawasan segitiga cemerlang di Desa Tompira. Hal itu ditandai hadirnyaTugu Meti, yang terletak di simpang tiga jalur poros Desa Tompira dan Desa Bunta.
Tugu Meti ini atau kerang Sungai Laa, kata kades, sengaja dibangun sebagai pertanda bahwa khas desa ini adalah Meti. Dimana sejak turun temurun jadi sumber mata pencaharian masyarakat Tompira ini. Tugu ini, ujar kades, sangat monumental dalam perjalanan Desa Tompira.
Baca Juga: LSM NCW Pertanyakan Retribusi Galian C Morut Rp17 M yang Belum Dibayarkan
"Saya selaku warga Desa Tompira asal Sulawesi Selatan, memberikan apresiasi yang positif terhadap Kepala Desa Tompira. Kades telah membuat terobosan yang gemilang di hari jadi 115 tahun desa ini," ujar warga setempat memuji kades nya. ***