METRO SULTENG-Bossman Mardigu mengungkapkan di tahun 2023 akan ada 400 bencana alam terjadi dalam setahunya berbagai wilayah bumi.
"Kita tahu juga ada banyak fakta science bahwa gempa, bencana alam tektonik, atau vulkanik gunung berapi atau tornado angin ribut, hujan badai adalah nature made disaster yang ketika di data ternyata 100 tahun terkait dalam hitungan pertahunnya jumlah bencana alam naik," kata Bossman dikutip dari Tiktok @xianjin9, Selasa, (14/2/2023).
Dugaan para ahli lingkungan inilah, kata Bossman yang disebut dengan perubahan cuaca karena kerusakan yang dibuat oleh manusia yang dalam jangka panjang berefek berubahnya tatanan cuaca dunia.
Menurutnya hal ini lantaran galian tambang hingga disedotnya minyak bumi di daerah Kalimantan dan di Timur Tengah.
Baca Juga: Ini Daftar Personil Polres Morowali Utara yang Duduki Jabatan Baru
"Digalinya tambang di Kalimantan bisa mengakibatkan longsornya salju di Alpen. Siapa yang tahu, disedotnya minyak di Timur Tengah mengakibatkan kekeringan di Amerika Latin, Manufaktur penghasil di China menyebabkan gempa di Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Melayat Warga Binaan yang Meninggal Dunia, Kapolres Morowali Utara Apresiasi Anggotanya
Semua itu, menurut Bossman mungkin karena bumi yang disedot di eksplorasi, menjadikan benda solid seperti batubara, nikel yang diperut bumi berubah bentuknya, berubah beratnya, dipindahkan lokasinya.
"Hingga diproses dengan menghasilkan banyak karbon dengan energi panas yang kemudian membuat perputaran bumi ngoplok, dan munting karena poros bumi mencari keseimbangan baru," bebernya.***