METRO SULTENG-gempa bumi besar berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Senin (6/2/2023), menewaskan lebih dari 2.600 orang ketika bangunan runtuh, memicu pencarian korban yang terjebak di reruntuhan.
Gempa tersebut, yang terjadi di awal kegelapan pagi musim dingin, juga dirasakan di Siprus dan Lebanon. Beberapa gempa susulan mengikuti gempa paling kuat dalam hampir satu abad.
Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah Seperti Kiamat, Dalam 24 Jam 2.300 Orang Tewas Tertimbun Reruntuhan Gedung
Video media sosial menunjukkan beberapa bangunan yang runtuh dengan penduduk setempat yang ketakutan berkerumun di jalanan.
Dalam salah satu klip tersebut, seluruh bangunan bertingkat runtuh seperti rumah kartu di provinsi Sanliurfa di Turki akibat salah satu gempa susulan.
Pihak berwenang mengatakan 16 bangunan runtuh di Sanliurfa dan 34 di Osmaniye, lapor kantor berita Reuters
Tidak ada laporan segera tentang apakah ada orang di dalam gedung. Penyiar TRT dan Haberturk menayangkan video orang-orang yang mengambil puing-puing bangunan, memindahkan tandu, dan mencari korban selamat di kota Kahramanmaras, yang masih gelap.
Baca Juga: 670 Orang Meninggal Setelah Gempa Dahsyat Di Turki, Suriah 7,4 Magnitudo
Gubernur Sanliurfa Salih Ayhan mengatakan bahwa setidaknya 12 orang tewas di provinsinya saja.
Sementara itu, gempa kuat kedua melanda Turki pada hari Senin dengan kekuatan 7,5 yang semakin membuat takut penduduk setempat.
"Saya sangat takut. Saya merasakan (gempa susulan) sangat kuat karena saya tinggal di lantai paling atas," kata seorang wanita kepada kantor berita AFP.
"Kami bergegas keluar dengan panik. Itu hampir sama dengan gempa pagi. Saya tidak bisa kembali ke apartemen saya sekarang, saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."
Pejabat menghitung lebih dari 50 gempa susulan dalam 10 jam pertama setelah bencana awal. Mereka memperingatkan bahwa lebih banyak akan bergemuruh selama beberapa hari lagi.***