METRO SULTENG-Sudah lewat batas waktu pengerjaan pembangunan irigasi air tanah untuk warga transmigrasi Kabera di Desa Bahoea Reko-Reko, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sulteng. Namun belum juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Dari hasil pantauan Metrosulteng dilapangan, terlihat dalam papan proyek pengerjaan sarana air bersi itu, proyek tersebut dikerjakan dengan jangka waktu 180 hari kalender dimulai dari tanggal 17 .ei 2022 hingga 11 November 2022.
Baca Juga: IMIP Beri Layanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat Morowali Lewat Program CSR
Pelaksana pembangunan proyek tersebut dikerjakan oleh kelompok tani batu penodo dengan nilai kontrak mencapai Rp278.021.000 yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali.
Mangkraknya pembangunan sarana air bersih ini sangat dipertanyakan oleh warga setempat. Pasalnya selain lewat batas waktu pengerjaan, juga menyebrang tahun anggaran, dimana hingga tahun 2023 ini sarana air bersih itu belum juga mengalir ke rumah-rumah warga alias belum bisa dimanfaatkan.
Dari penjelasan warga setempat, selama ini penggunaan air bersih di lingkungan perkampungan warga transmigrasi hanya mengandalkan aliran mata air dari gunung, namun kadang putus pipanya dan airnya tidak mengalir.
Dengan sangat terpaksa untuk keperluan sehari-hari, warga ke sungai mengambil air yang warnanya kadang kecoklatan untuk mencuci piring ataupun untuk mencuci pakaian.
"Kami turun ke sungai mengambil air," ungkap salah satu warga transmigrasi Kabera kepada wartawan, Senin (16/1/2023).
Baca Juga: UD Kausar, Pengelola Kayu di Bahoe Morowali Diduga Serobot Kayu Dilahan Dua Warga Transmigrasi
"Mau diapa, pembangunan sarana air bersih itu juga belum bisa dimanfaatkan, kalau kita juga beli air isi ulang galon setiap hari dalam kondisi ekonomi begini, kami juga kesusahan," tambahnya.
Diketahui, proyek sarana air bersih tersebut telah terbangun beberapa komponen pendukungnya seperti bak air dan beberapa komponen pendukung lainnya. Namun belum terlihat pemasangan pipa-pipa ke rumah warga dan baknya belum terisi air dikarenakan pengeboran mata air hingga saat ini masih berproses.***